Indonesia adalah keberagaman yang seharusnya menguatkan, harusnya dirawat dengan segala kemampuan yang dapat dikerahkan. Jangan mau menjadi pemuda yang dijadikan serdadu bagi generasi tua, sebab masa depan justru milik kita para pemuda.
Etika Politik yang Sehat untuk Persatuan dan Kemajuan Bangsa
View this post on Instagram
Jadilah pemuda yang mampu menenangkan rakyat yang gelisah. Jadilah penentu ketika semua jalan terlihat buntu.
Kata ini mungkin tepat untuk merepresentasikan etika politik yang sehat bagi pemuda pemudi Indonesia yang duduk di pemerintahan baik itu legislatif maupun eksekutif.
Generasi muda di era milenial semakin dituntut untuk dapat mempersiapkan diri terjun ke dunia politik. Hal ini dikarenakan hanya dengan masuk ke dalam arena kekuasaanlah, perubahan-perubahan besar dapat diwujudkan.
Etika politik yang beretika dapat diwujudkan pemuda dengan etika, moralitas, integritas dan dedikasi pada negara bener-bener diwujudkan pada dirinya demi kesejahteraan masyarakat. Sangat berbahaya jika politik tanpa etika, moral dan kejujuran. Maka yang ada adalah kehancuran dan yang menjadi korban adalah masyarakat.
Dalam kehidupan sekarang ini memang sudah tidak rahasia lagi kalau semakin memudar saja bentuk pemahaman etika sehingga sangat sulit untuk ditemukan watak kesusilaan yang sesuai dengan sebagaimana mestinya. Tidak terkecuali dikalangan intelektual muda dan kaum elit politik bangsa Indonesia tercinta ini.
Tujuan etika politik, menurut Paul Ricoeur, adalah mengarahkan pada hidup yang baik, bersama dan untuk orang lain, dalam rangka memperluas lingkup kebebasan dan membangun institusi-institusi yang adil.
Definisi etika politik membantu kita menganalisa korelasi antara tindakan individual, tindakan kolektif, dan struktur-struktur yang ada. Penekanan adanya korelasi ini menghindarkan pemahaman etika politik yang direduksi menjadi hanya sekadar etika individual yakni perilaku individu dalam bernegara. (Paul Ricoeur, “The Moral, The Ethical, and The Political”, dalam : Gregory R. Johnson, Dan R. Stiver (ed.), Paul Ricoeur and the Task of Political Philosophy, Lexington Books, United Kingdom 2013 ).
Pengertian etika politik dalam perspektif Ricoeur mengandung tiga tuntutan yakni, pertama, upaya hidup yang baik bersama dan untuk orang lain. Kedua, upaya memperluas lingkup kebebasan. Ketiga, membangun institusi-institusi yang adil.
Tiga tuntutan itu saling terkait. “Hidup yang baik bersama dan untuk orang lain” tidak mungkin akan terwujud kecuali bila seseorang mampu menerima pluralitas dan mau hidup dalam kerangka institusi-institusi yang adil.
Hidup yang baik tidak lain adalah cita-cita kebebasan: kesempurnaan eksistensi atau pencapaian keutamaan. Institusi-institusi yang adil memungkinkan adanya perwujudan kebebasan dengan menghindarkan warga negara atau kelompok-kelompok dari saling merugikan satu sama lainnya. Sebaliknya, kebebasan warga negara mendorong inisiatif dan sikap kritis terhadap institusi-institusi yang tidak adil.
Dengan etika politik yang sehat serta ditunjang pendidikan politik maka akan melahirkan pemuda pemudi sebagai pemimpin yang berkualitas yang akan selalu berjuang untuk kemajuan bangsa dan kesejahteraan rakyat.
Untuk menjadi pemimpin yang berkualitas tidak ada salahnya kita belajar dari bangsa lain diantaranya seperti negara Jepang di era pemerintahan Tokugawa (zaman Edo) dahulu.
Discussion about this post