“Beberapa jenis tanaman yang ada disekitar wilayah operasi pertambangan layak untuk dikembangkan sebagai tanaman reklamasi. Selain dari aspek kesesuaian lahannya, juga karena tanaman tersebut memiliki potensi ekonomi yang dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat,” kata Dr Irdika Mansur dalam keterangannya, Jumat 20 Oktober 2023.
Tidak hanya mengunjungi area tambang, para ahli juga melakukan survey ke masyarakat untuk melihat potensi lokal yang ada di Konawe Utara, yang dapat disinkronkan dengan kegiatan reklamasi lahan bekas tambang.
Salah satu potensi yang layak dikembangkan adalah usaha penyulingan minyak atsiri yang menggunakan beberapa jenis tanaman antara lain, sereh wangi/merah (Cymbopogon nardus), nilam (Pogostemon cablin), cengkeh (Syzygium aromaticum), pohon pala (Myristica fragrans) dan beberapa jenis tanaman lainnya yang sudah dikembangkan oleh masyarakat di sekitar operasi pertambangan.
Tanaman sereh wangi misalnya, dapat dijadikan tanaman cover crop di area reklamasi. Jadi selain bermanfaat untuk menurunkan laju erosi dan memperbaiki kualitas tanah, tanaman sereh wangi dapat mendatangkan manfaat ekonomi bagi masyarakat.
Selain tanaman penghasil minyak atsiri, potensi lainnya adalah peternakan sapi dan kambing yang dapat menyuplai kebutuhan pupuk kandang untuk kegiatan reklamasi. Umumnya masyarakat memelihara sapi ataupun kambing hanya untuk diambil hasil dari dagingnya saja.
Padahal selain itu, sapi dan ternak lainnya juga menghasilkan kotoran yang dapat dijadikan pupuk kandang untuk memenuhi kebutuhan pupuk organik saat reklamasi lahan bekas tambang. Potensi ekonomi dari pemanfaatan kotoran ternak untuk pupuk reklamasi juga menarik untuk dijadikan program pemberdayaan masyarakat.
Discussion about this post