<strong>PENASULTRA.ID, KENDARI</strong> - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Aksan Jaya Putra melaksanakan reses kedua masa sidang II tahun anggaran 2020-2021. Temu konstituen ini digelar di dua lokasi berbeda, yakni di Kelurahan Padaleu dan Dapu-Dapura Kecamatan Kendari Barat, Selasa 1 Juni 2021. Di Kelurahan Padaleu, warga mengeluhkan penyempitan drainase akibat pembangunan lapangan futsal, sehingga pada saat hujan, air meluap di halaman rumah warga. "Kalau hujan di wilayah ini sering terjadi banjir pak. Mungkin bisa dicarikan solusinya, agar pada saat hujan rumah warga tidak kebanjiran lagi," kata salah seorang warga Padaleu. Selain itu, warga juga mengeluhkan tidak adanya lampu penerangan jalan umum di wilayah Padaleu serta meminta bantuan dana untuk usaha. Sementara, warga di Kelurahan Dapu-Dapura mengeluhkan pendangkalan kali dan minimnya pasokan air bersih dari PDAM Kendari. Menanggapi hal tersebut, pria yang akrab disapa AJP ini menegaskan akan memperjuangkan semua aspirasi ketika masa reses telah selesai dan di bahas dalam rapat komisi di dewan. Persoalan drainase akan menjadi prioritas. "Dalam waktu dekat dia akan berkoordinasi dengan Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dam Pertanahan Provinsi Sultra untuk melihat biar segera ditangani oleh pemprov," jelas Aksan. Menurutnya, terkait lampu penerangan jalan umum, dirinya sudah menyampaikan hal tersebut kepada RW dan RT untuk menghitung berapa titik yang dibutuhkan agar bisa dimasukan dalam penginputan di sistem informasi pemerintah daerah (SIPD). Sehingga pengadaannya bisa terakomodir dianggaran APBD tahun 2022. "Lalu terkait beberapa permintaan ibu-ibu pedagang online, kiranya dapat dibantu dana bergulir. Saya sampaikan segera membuat proposalnya dan saya akan bantu komunikasikan Dinas Koperasi," beber Ketua Fraksi Golkar DPRD Sultra ini. Sementara mengenai permintaan pengerukan kali, AJP mengatakan, dalam waktu dekat dirinya akan memanggil orang untuk melakukan pengerukan, jika pemerintah tidak bisa melakukan itu. "Kemudian terkait keluhan air bersih, itu akan membantu warga dengan pengadaan sumur bor di wilayah mereka, tinggal menentukan dimana titiknya," pungkas AJP. <strong>Penulis: Madan</strong> <strong>Editor: Yeni Marinda</strong>
Discussion about this post