“Kita bisa mengurangi emisi gas rumah kaca dan meningkatkan kesehatan tanah. Ini bukan hanya tentang meningkatkan hasil panen, tetapi juga menyediakan jasa lingkungan yang vital,” jelasnya.
Untuk mencapai tujuan ini, ada beberapa langkah krusial yang harus dilakukan.
“Pertama, kita perlu menerapkan perbaikan tanah melalui rehabilitasi dan peningkatan biodiversitas,” terang Eka.
Ia menekankan potensi besar dari biomassa kelapa sawit yang dihasilkan, seperti tandan buah kosong, yang dapat didaur ulang untuk memperbaiki kualitas tanah. Untuk mewujudkan harapan tentang kesehatan tanah, menurut Eka, kajian menyeluruh tentang kesehatan tanah harus dilakukan.
Dengan langkah-langkah inovatif ini, bukan tidak mungkin industri kelapa sawit Indonesia bisa bertransformasi menjadi lebih berkelanjutan.
Discussion about this post