Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini melaporkan bahwa pada minggu kedua Juli 2025, sebanyak 35 provinsi mengalami kenaikan Indeks Perkembangan Harga (IPH), sementara hanya 2 provinsi mengalami penurunan, dan 1 provinsi relatif stabil.
Komoditas penyumbang terbesar IPH adalah cabai rawit, bawang merah, dan beras. Disebutkan pula, salah satu daerah dengan kenaikan IPH tertinggi berada di Provinsi Sulawesi Tenggara, yakni Kabupaten Buton Selatan dengan perubahan IPH sebesar 2,95 persen. Komoditas penyumbangnya adalah beras dan bawang merah.
Di luar Jawa dan Sumatera, kenaikan tertinggi tercatat di Kabupaten Kupang sebesar 4,21 persen.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Perum Bulog, Mayjen TNI (Purn) Ahmad Rizal Ramdhani menegaskan bahwa masyarakat yang terlibat dalam aktivitas judi online (judol) maupun terorisme tidak diperkenankan menerima bantuan pangan.
“Saya peringatkan agar didata dan dicek ulang. Jika ada penerima manfaat yang terlibat judol atau kegiatan radikal, maka harus segera dicoret dari daftar,” tegasnya.
Rizal juga menjelaskan bahwa Bulog mendapat penugasan untuk menyalurkan bantuan pangan berupa 10 kilogram beras per keluarga per bulan pada periode Juni dan Juli 2025, sehingga total bantuan mencapai 20 kilogram per KPM.
Untuk mendukung efektivitas distribusi, Bulog mengembangkan aplikasi pelacak distribusi beras berbasis sistem real-time, yang terintegrasi dengan mitra transporter.
“Karena data penerima sudah by name, by address, maka distribusinya bisa kami lacak. Kami juga menandatangani kontrak kerja dengan transporter yang wajib mengantar langsung ke titik distribusi dengan pengawalan dari aparat daerah,” terang Rizal.
Melalui rakor ini, Sekjen Kemendagri kembali menegaskan bahwa pengendalian inflasi adalah tanggung jawab kolektif antar-instansi, dan menuntut tindakan konkret dari seluruh kepala daerah dan jajarannya dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pasokan kebutuhan pokok masyarakat.
Editor: Ridho Achmed
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post