Sandiaga mengapresiasi TikTok yang awalnya hanya dikenal sebagai platform menghadirkan ruang berekspresi, namun kini bertransformasi sebagai aplikasi terbesar di dunia mengalahkan Google dan Meta.
“Menurut laporan survei Populix berjudul ‘The Social Commerce Landscape in Indonesia’, sebanyak 45 persen responden menggunakan TikTok Shop dalam berbelanja dibandingkan dengan WhatsApp, Instagram Shopping, dan Facebook Marketing. Tren Social Commerce diramalkan akan semakin menanjak pada tahun 2023 mengalahkan e-commerce konvensional, pengguna internet akan semakin sering menggunakan platform social media, termasuk TikTok Shop ini untuk berbelanja,” ujar Sandiaga.
Sandiaga mendorong agar pelaku ekraf dapat menciptakan konten-konten yang unik dan menarik untuk turut serta mempromosikan produk ekraf dan UMKM miliknya.
“Para pelaku UMKM manfaatkan fitur-fitur menarik untuk bisa memasarkan produknya di TikTok seperti TikTok Shop. TikTok banyak mengubah dan scale up usaha para pelaku umkm melalui live TikTok,” ucap dia.
Sandiaga juga mendorong agar para content creator dapat menciptakan konten-konten yang unik dan menarik dan turut serta mempromosikan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di daerahnya dalam rangka mendukung target 1,4 miliar pergerakan wisatawan domestik di tahun 2023.
Discussion about this post