Lebih lanjut Menparekraf mengatakan, pihaknya memiliki beberapa program yang dapat dikolaborasikan dengan Rumah Kreatif Melati. Seperti KaTa Kreatif, Apresiasi Kreasi Indonesia serta yang terbaru Bantuan Pemerintah (Banper) Sarana Ruang Kreatif. Program ini akan memberikan fasilitasi ruang kreatif berupa barang-barang atau sarana dan prasarana yang dibutuhkan.
“Silakan ajukan proposal bantuan pemerintah untuk mendukung aktivasi kegiatan di Ruang Kreatif Melati,” kata Sandiaga.
Di kesempatan ini Menparekraf Sandiaga juga mendorong kepala daerah kabupaten/kota di Bangka Belitung melakukan uji petik kabupaten/kota kreatif untuk menetapkan produk kreatif unggulan. Kabupaten Belitung sebelumnya telah melakukan uji petik dengan menetapkan kuliner sebagai subsektor unggulan.
“Ini adalah sinergi dan kolaborasi yang tepat sasaran, tepat manfaat dan tepat waktu. Mari kita ciptakan ekonomi kreatif Bangka Belitung yang berkualitas, resilience, dan berkelanjutan,” kata Sandiaga.
“2 tahun kita berjuang melawan pandemi kita selamatkan kesehatan dan keselamatan dari masyarakat, saat ini kita bertransisi menyelamatkan ekonomi. Kita semua harus bahu-membahu untuk memastikan kebangkitan ekonomi pascapandemi dengan kegiatan-kegiatan ekonomi kreatif,” kata Sandiaga.
Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman juga mengapresiasi Ruang Kreatif Melati sebagai ruang khusus untuk mengolah seni dan kreativitas masyarakat Bangka Belitung. UMKM dan ekonomi kreatif dikatakannya menyumbang keterlibatan tenaga kerja hingga di atas 93 persen secara nasional.
“Artinya ketika kita tidak benar-benar memperhatikan, kita akan ketinggalan. Syukur hari ini sudah terbuat suatu konsep yang mana Ruang Melati ini sebagai ruang bagi siapapun insan yang ingin berkreatif membuat kreativitasnya untuk ditampilkan dan diupayakan serta diusahakan,” kata Erzaldi.
Dengan begitu tidak hanya kekayaan alam yang menjadi daya tarik wisatawan ke Bangka Belitung, tapi juga produk-produk kreatif.
Discussion about this post