Diketahui, jumlah prevalensi stunting di ePPGBM Buton Utara 17,4 persen di tahun 2024 ini. Olehnya itu, keterlibatan semua pihak dalam hal menyelesaikan masalah stunting sangat diperlukan.
“Kita aktif di TPPS memantau penanganan stunting di desa secara khusus baik pemberian makanan, pembangunan fisik dan kunjungan Posyandu. Berkaitan dengan upaya PPS, memang perlu dilakukan tindak lanjut untuk mengevaluasi di desa,” kata Ardiansyah.
Saat ini, audit kasus stunting semester 1 di Butur sudah dalam proses pelaksanaan dalam rangka percepatan penurunan stunting.
Di 2024 ini akan diambil satu desa lokus stunting di Kecamatan Kulisusu. Tim akan intervensi secara optimal baik sasaran catin ibu hamil, ibu nifas, baduta dan balita. Selanjutnya akan dilihat hasilnya di Oktober sebelum pelaksanaan survei 2024 mendatang.
Penulis: Mustakim
Editor: Ridho Achmed
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post