Peran pers penting sebagai pengawas Pemilu, kata Yusran karena telah berpengalaman dan sudah terbiasa ditemui di lapangan.
“Apabila terjadi informasi yang berkaitan dengan pelanggaran Pemilu, kami sangat terbuka menerima informasi lapangan para insan pers. Olehnya itu, diharapkan kita sama-sama terlibat dalam menyukseskan Pemilu 2024 nanti,” ujarnya
Yusran bahkan menyebut, pola kerja Bawaslu ditingkat kecamatan dan kelurahan sebagian besar mengadopsi ilmu media massa. Diantaranya metode menggali informasi berdasarkan 5W+1H.
“MoU sudah kita lakukan semoga berjalan sesuai keinginan. Kita butuh partisipasi masyarakat dan insan pers. Olehnya itu, bila kita keroyok bersama atau dikerjakan secara gotong royong saya yakin pasti akan sukses,” tuturnya penuh optimis.
Sementara itu, Ketua PWI Baubau, La Ode Aswarlin menekankan netralitas media massa dalam pelaksanaan Pemilu dan pemilihan serentak. Hal itu bisa didapatkan dengan menjunjung tinggi kode etik jurnalistik dan undang-undang pers.
“Mari kita sama-sama memegang teguh pedoman kita yang termuat dalam kode etik jurnalistik dan undang-undang pers,” tekannya.
Discussion about this post