“Khusus untuk DBD yang saat ini masih menjadi masalah kesehatan pada dewasa usia produktif di masyarakat, peran vaksinasi menjadi sangat penting untuk melindungi diri,” jelasnya.
Semua orang di Indonesia berisiko terkena demam berdarah (DBD) tanpa melihat umur, di mana mereka tinggal, dan gaya hidup. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, sebanyak 143 ribu kasus DBD yang tercatat sepanjang 2022, 39% nya merupakan golongan produktif dan dewasa dari rentang umur 15-44 tahun.
Menurut dr Sukamto, berdasarkan studi jangka panjang selama 4,5 tahun setelah vaksinasi menunjukkan vaksin DBD dapat mencegah keparahan dan tingkat rawat inap hingga 84% dan perlindungan secara keseluruhan terhadap DBD dengan gejala hingga 61%.
“Kami berharap dengan adanya jadwal ini, akan semakin banyak masyarakat yang menyadari pentingnya perlindungan diri dengan vaksinasi. Kami mengajak masyarakat berkonsultasi dengan dokter masing-masing untuk mendapatkan perlindungan dengan vaksinasi, terlebih dengan situasi musim hujan saat ini di mana kasus DBD cenderung meningkat, menjadikan pencegahan DBD menjadi semakin penting bagi masyarakat,” paparnya.
Menghadapi meningkatnya Kembali kasus Covid-19, PAPDI juga telah mengeluarkan rekomendasi vaksinasi Covid-19. Berdasarkan kajian terhadap bukti penelitian yang ada, PAPDI menganggap vaksin masih cukup efektif dalam mencegah pemberatan penyakit, angka perawatan di rumah sakit dan kematian terutama pada kelompok risiko.
Ini tentu dapat menjadi masukan bagi pemerintah dalam pengambilan keputusan siapa saja yang direkomendasikan untuk menerima vaksin covid-19.
Berikut rekomendasi tersebut:
1. Sangat dianjurkan untuk menjalani booster lanjutan vaksin Covid-19 bagi:
a. Usia lanjut yang mempunyai komorbid mendapat booster lanjutan setiap 6 bulan
b. Usia muda > 18 tahun dengan komorbid serta penyandang obesitas mendapat booster lanjutan tiap 1 tahun
c. Perempuan hamil mendapat booster lanjutan pada waktu hamil
d. Tenaga kesehatan dan petugas-petugas yang kerap berhubungan dengan pasien mendapat booster lanjutan tiap 1 tahun
2. Penyediaan dan pemilihan vaksin Covid-19 untuk booster lanjutan sesuai dengan penetapan Kementerian Kesehatan
3. PAPDI juga mengusulkan kepada pemerintah agar layanan booster lanjutan ini bisa diselenggarakan di luar pembiayaan oleh pemerintah.
Editor: Ridho Achmed
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post