Menurut pria kelahiran 1985 silam itu, menentukan seorang calon wakil bupati itu ibarat memilih pasangan suami istri. Yang mana kata dia, pasangan bupati dan wakil bupati harus betul-betul bersepakat untuk membawa Mubar menjadi daerah yang berkembang yang masyarakatnya bisa sejahtera.
“Saya tidak ingin pasangan saya, pasangan wakil bupati yang memiliki nafsu kekuasaan. Saya ingin wakil saya itu pasangan yang ideal yang betul-betul diterima di seluruh lapisan masyarakat di Kabupaten Muna Barat,” DW memungkas.
Penulis: Sudirman Behima
Editor: Yeni Marinda
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post