5. Aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sultra – Menyelenggarakan cabang hafalan 100 dan 500 hadis.
6. Aula Kanwil Kemenag Prov. Sultra – Untuk pelaksanaan cabang karya tulis ilmiah.
7. Asrama Haji Kendari – Tempat pendaftaran ulang peserta.
Sekda Asrun juga menyampaikan bahwa promosi dan publikasi kegiatan STQH akan menjadi perhatian utama.
“Kami mohon dukungan dari Kominfo, dan Komdigi untuk membantu menyebarluaskan informasi terkait kegiatan ini. Kesuksesan sebuah event sangat bergantung pada bagaimana promosi dan komunikasi publik dijalankan,” ujarnya.
Multiplier Effect untuk Ekonomi Daerah
Sekitar 4.000 hingga 5.000 orang tamu undangan dari seluruh provinsi diperkirakan akan hadir. Kehadiran ribuan peserta ini diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perekonomian masyarakat Sultra.
“Bapak Gubernur berpesan bahwa setiap event harus bisa dimanfaatkan sebagai peluang untuk melipatgandakan manfaat bagi masyarakat. Biaya yang dikeluarkan dalam penyelenggaraan tentu akan menghasilkan efek bagi pelaku usaha lokal, perhotelan, kuliner, transportasi, dan UMKM lainnya,” tegas Sekda.
Sekda Asrun menyampaikan permohonan arahan dari pihak pusat terkait penentuan tema sentral kegiatan.
“Kami telah mengusulkan beberapa tema dan berharap dapat diputuskan bersama. Prinsipnya, daerah akan menyesuaikan dengan tema yang ditetapkan pusat,” pungkasnya.
Rapat koordinasi tersebut menjadi tonggak awal sinergi lintas kementerian dan daerah dalam menyukseskan pelaksanaan STQH Nasional 2025 di Bumi Anoa, Provinsi Sulawesi Tenggara.
Editor: Ridho Achmed
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post