Pada kondisi Covid-19 dua tahun sebelumnya laju indikator ekonomi di Kota Bogor minus, sehingga harus ada upaya untuk kembali memulihkan indikator tersebut.
“Dalam realisasi indikator kinerja utama di tahun 2021 diantaranya laju pertumbuhan ekonomi, inflasi, indeks gini, IPM, angka kemiskinan dan tingkat pengangguran terbuka,” ujar Syarifah.
Adapun highlight pembangunan yang sudah selesai atau masih dalam pembangunan di tahun 2021-2022 yakni pembangunan Alun-alun Kota Bogor, Kampung Perca, Biskita Transpakuan, jalur pedestrian dan sepeda, Bogor Creative Center, penanganan longsor Tanah Sareal, penataan Situ Gede dan penataan kawasan Siryakencana.
Kemudian, penataan kawasan Batutulis, MoU pengembang dalam pembangunan BIRR, revitalisasi pasar Tanah Baru, pembangunan gedung Perpustakaan tahap I, area foodcourt Sempur dan Malabar, hibah lahan 6 hentar dari Kementerian Keuangan dan pembangunan lanjutan Masjid Agung Bogor.
Termasuk, ada enam janji politik dalam periode Bima-Dedie harus diselesaikan di tahun 2023 diantaranya Bogor Lancar, Bogor Kasohor, Bogor Samawa, Bogor Merenah, Bogor Motekar dan Abdi Bogor.
Bogor Lancar yakni program konversi angkot, pembangunan jalan protokol dan alternatif, pembangunan Fly Over di Jalan RE. Martadinata dan Kebon Pedes, penataan kawasan stasiun kereta api, pembangunan gedung parkir di pusat kota, penuntasan sarana terminal Baranangsiang dan stasiun LRT.
Discussion about this post