Terkait pembangunan Gedung Poliklinik dan Gedung Manajemen Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Sultra, Sekda Asrun menjelaskan bahwa telah sesuai tahapannya. Bahkan, Pemprov Sultra menyiapkan dasar pembangunannya hingga lantai empat, meskipun dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Rp30 miliar hanya sampai lantai satu ataupun dua.
“Jadi perlu dipahami, Pemprov Sultra melakukan pembangunan yang disesuaikan dengan kondisi keuangan. Misalnya di RS Jiwa, terdapat 30 M dari DAK, ini hanya fungsional lantai satu dan dua saja, tetapi kita persiapkan struktur bangunannya sampai lantai 4. Dengan harapan, ada tambahan dana berikutnya, baik dari Pemprov Sultra ataupun dari DAK itu sendiri. Jadi, pekerjaannya itu telah sesuai dengan tahapannya,” jelas mantan Kadis Dikbud Sultra itu lagi.
Menurut Asrun, kebutuhan pelayanan kesehatan kian hari semakin meningkat, sehingga Pemprov Sultra telah menyiapkan struktur bangunnya, bila suatu waktu dilakukan peningkatan atau penambahan pembangunan pada Gedung dimaksud.
Hal senada juga disampaikan Direktur RS Jiwa Provinsi Sultra, dr Putu Agustin Kusumawati. Putu menyebutkan pembangunan gedung Poliklinik dan gedung Manajemen RS Jiwa Sultra sudah sesuai anggaran yang digelontorkan oleh pemerintah melalui DAK tahun 2023.
“Pembangunan Rumah Sakit Jiwa gedung Poliklinik dan menajemen bersumber dari tahun 2023 kurang lebih Rp30 miliar. Tapi yang bisa berfungsi saat ini hanya lantai satu dan dua,” katanya.
Dengan belum berfungsinya lantai tiga dan empat, kata Putu itu karena terkendala anggaran pembangunan sehingga pihaknya bakal kembali mengusul ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI untuk penuntasannya.
“Tadinya kita mengusul DAK 2024 untuk penuntasannya, tetapi alkesnya dulu yang disetujui. Karena belum disetujui kita mengusul lagi untuk DAK 2025, namun belum bisa pengajuan karena SPA rumah sakit sudah melebihi 70 persen. Jadi belum bisa mengajukan itu,” urai mantan Kadis Kesehatan Sultra itu.
Discussion about this post