PENASULTRAID, KENDARI – Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Asrun Lio memantau pelaksanaan uji coba makan bergizi gratis di Unit Pelaksanaan Teknis Daerah (UPTD) Panti Sosial Anak dan Remaja (PSAR) di Jalan D Panjaitan, Lepo-lepo, Kendari, Senin 11 November 2024 pagi.
Uji coba pelaksanaan makan bergizi gratis ini dilaksanakan dalam rangka mendukung misi Presiden dan Wakil Presiden RI, Prabowo-Gibran yang tertuang dalam Asta Cita. Di mana, salah satu program unggulannya adalah pemberian makanan bergizi gratis.
Olehnya itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra melalui UPTD PSAR, Dinas Sosial menindaklanjuti instruksi Penjabat (Pj) Gubernur, Komjen Pol. (P) Andap Budhi Revianto terkait uji coba pemberian makan bergizi gratis bagi anak kurang mampu di dalam panti maupun di luar panti.
Uji coba pemberian makan bergizi gratis tersebut digelar sejak pukul 06.15 WITA. Asrun Lio mewakili Pj. Gubernur Sultra turun langsung memantau kondisi lapangan serta melakukan interaksi dengan anak-anak yang menjadi sasaran pelaksanaan program dimaksud.
“Uji coba ini terus kita lakukan, dalam rangka finalisasi awal menuju penyusunan kebijakan pemberian makanan bergizi gratis secara luas di Sultra. Nantinya, akan menjadi satu kesatuan dengan daerah-daerah lainnya di Indonesia untuk menyukseskan program Presiden RI,” terang Asrun.
Asrun menyebut, sesuai instruksi Pj. Gubernur maka Pemprov Sultra tak akan henti melakukan ujian coba pemberian makanan bergizi gratis ini. Dengan demikian, saat program dilaksanakan secara serentak se Indonesia pada 2025 mendatang, Sultra telah siap menyukseskannya.
“Hari ini, kami memantau secara langsung uji coba pemberian makanan bergizi gratis, di mana menu makanan yang dikonsumsi oleh para siswa memenuhi standar kesehatan, karena terdapat karbohidrat, protein, sayur, hingga buah. Jadi dapat dipastikan menu hari ini sesuai dengan standar kesehatan,” tutur mantan Kadis Dikbud Sultra itu.
Asrun juga menjelaskan, melalui uji coba yang dilakukan, pemerintah dapat terus melakukan evaluasi, mengingat pelaksanaan program tersebut tidak hanya berbicara tentang menu makanan saja, tetapi juga berkenaan dengan penyediaan bahan-bahan makanan, proses distribusi, pemenuhan gizi sesuai standar kesehatan terhadap makanan yang disajikan, hingga bagaimana penyediaannya atau pengemasannya.
Discussion about this post