<strong><a href="http://penasultra.id/" target="_blank" rel="noopener noreferrer" data-saferedirecturl="https://www.google.com/url?q=http://PENASULTRA.ID&source=gmail&ust=1615734601550000&usg=AFQjCNGY5otPuC3StvyIvRBf5xDadsQVWA">PENASULTRA.ID</a>, WAKATOBI</strong> – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Wakatobi, La Jumadin sangat tertutup alias bungkam soal penggunaan dana penanganan pandemi Virus Corona (Covid 19). <div data-width="640px" data-minwidth="" data-maxwidth="100%"><a rel="noreferrer"><span style="color: #333333;">Kesan tertutup yang dipertontonkan Jumadin, sebagai Koordinator Sekretariat Gugus Tugas Penanganan Covid-19 itu telah menimbulkan ragam spekulasi publik yang berkembang soal pengelolaan dana Covid 19.</span></a></div> Ia mengaku, meskipun perannya sebagai Ketua Tim Anggaran penanganan Covid-19, namun dirinya tidak mengetahui sudah seberapa besar anggaran yang dibelanjakan untuk penanganan wabah pandemi tersebut. Karena anggaran itu langsung di kelolah instansi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, dan RSUD. “Saya tidak hafal berapa besar anggaran yang sudah dibelanjakan. Tanya saja instansi terkait,” kata Jumadin saat di wawancarai kepada Penasultra.id di ruangannya, Selasa 15 September 2020. Meski sebagai bentuk pertanggung jawaban publik, Jumadin tetap bersikeras tidak mau menyebut besaran anggaran yang sudah dibelanjakan beberapa instansi tersebut, untuk penanganan covid 19. “Jangan paksa saya untuk jawab itu. Tanya saja leding sektor yang mengelolah anggaran itu,” tegas Jumadin. “Saat ini lagi pemeriksaan BPK. Mari saya antar kamu wawancara saja mereka,” ucapnya. Untuk diketahui, Pemda Wakatobi merefocusing anggaran sebesar Rp 75 miliar untuk penanganan Covid-19. Melalui Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama DPRD beberapa bulan lalu, La Jumadin menaksirkan Pemda akan membelanjakan kurang lebih Rp 10 miliar dari Rp 75 miliar yang disiapkan. <strong>Penulis: Deni La Ode Bono</strong> <strong>Editor: Bas</strong>
Discussion about this post