PENASULTRA.ID, JAKARTA – Berdasarkan pengamatan KPI, stasiun TV yang kini beroperasi dengan sistem analog masih belum menjadikan konten ramah anak sebagai salah satu prioritas tayangannya.
Analog Switch Off (ASO) itu nantinya mengedepankan sistem digital sehingga jumlah stasiun TV akan lebih banyak dari saat ini.
“ASO ini membuka peluang bagi masyarakat mendapatkan konten dari lembaga penyiaran yang lebih baik. Ini mendorong lebih banyak konten ramah anak dan tentunya menjadi keuntungan bagi anak- anak di Indonesia,” ujar Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, Agung Suprio belum lama ini.
Ia menambahkan, program ASO yang tengah berlangsung di Indonesia menjadi momentum yang menguntungkan bagi anak-anak karena akan lebih banyak kanal untuk konten ramah anak diproduksi.
“Tayangan yang kurang ramah anak masih mendominasi layar kaca Tanah Air dan baru sedikit TV yang memiliki fokus untuk memberikan tayangan hiburan sekaligus edukasi,” terang dia.
Olehnya itu, KPI mendorong agar setelah ASO terealisasi maka semakin banyak pengelola stasiun TV untuk bisa memperbanyak konten berkualitas dan mengikuti standar ramah anak.
Agung menyebutkan dalam data KPI setidaknya sudah ada stasiun TV yang akan muncul setelah ASO dan memfokuskan programnya khusus untuk anak-anak.
Ia mencontohkan salah stasiun TV yang akan berfokus pada konten khusus anak adalah Mentari TV.
“Nanti Mentari TV ini akan berfokus mengambil tayangan dengan format khusus anak, jadi konten-konten mereka dikhususkan untuk anak. Dari pagi sampai pagi tayangan dan konten mereka bisa ditonton oleh anak-anak,” jelasnya.
Program ASO adalah bagian dari program pemerintah untuk melakukan pemerataan pembangunan infrastruktur penyiaran.
Sementara itu, anggota Kelompok Kerja (Pokja) Komunikasi Publik Gugus Tugas Migrasi TV Digital, Apni Jaya Putra mengatakan, selama anak menonton, fitur parental lock menjadi “pengamanan tambahan” yang mencegah paparan tayangan tidak pantas pada anak-anak.
Discussion about this post