Oleh: Suten Sumarten
Adapun 25 November diperingati sebagai Hari Guru Nasional. Momen ini juga bertepatan dengan ulang tahun Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Peringatan Hari Guru secara resmi ditetapkan pada 1994 melalui Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994 tentang Hari Guru Nasional.
Hari Guru Nasional tahun ini dirayakan dengan berbagai kegiatan seremonial dan momen untuk memberikan ucapan kata-kata, tulisan kebanggaan, puisi atau bahkan surat untuk para guru kita yang telah mendidik secara sukarela.
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo dalam pidatonya pada Hari Guru tahun 2021, mengatakan, hampir dua tahun dunia pendidikan dipaksa berhadapan dengan pandemi virus corona. Oleh karenanya, diperlukan inovasi, kreativitas, dan dedikasi guru untuk menyukseskan penyelenggaraan pendidikan. Presiden pun mengajak seluruh pihak bahu membahu mengatasi pandemi agar bidang pendidikan dan sektor-sektor lainnya dapat pulih kembali.
“Hampir dua tahun dalam selubung pandemi, dunia pendidikan kita tetap berjalan berkat inovasi, kreativitas, dan dedikasi para guru mengawal pendidikan generasi muda. Kini, seraya bekerja keras mengakhiri pandemi ini, mari bergandeng-tangan untuk bersama memulihkan pendidikan,” tulis Jokowi.
Pada tahun 2021 ini, peringatan Hari Guru Nasional mengangkat tema “Bergerak dengan Hati, Pulihkan Pendidikan.” Dalam pidato Mendikbud Nadiem Makarim, mengulas mengenai duka guru yang melihat siswa-siswinya tertekan karena kurikulum yang disederhanakan untuk pembelajaran jarak jauh.
Tak hanya itu, Mendikbud Ristek juga mengisahkan sewaktu dirinya menginap di rumah guru honorer di Lombok Tengah, rumah Guru Penggerak di Yogyakarta, dan pesantren di Jawa Timur.
“Saat sarapan dengan mereka, saya mendengarkan terobosan-terobosan yang mereka inginkan di sekolah. Wajah mereka terlihat semangat membahas platform teknologi yang cocok dan tidak cocok untuk mereka. Dengan penuh percaya diri, mereka memuji dan mengkritik kebijakan dengan hati nurani mereka,” kata Nadiem.
Pada akhir pidatonya, Nadiem Makarim menegaskan tidak akan menyerah dalam memperjuangkan merdeka belajar untuk kehidupan dan masa depa guru Indonesia yang lebih baik. Tak lupa, Nadiem juga mengucapkan terima kasih kepada semua guru se-Indonesia atas pengorbanan dan ketangguhannya dalam proses belajar mengajar.
Dari pidato Kemendikbud Ristek tersebut, kita bisa menilai atas kerja keras dan keberhasilan Kemendikbud Ristek dalam program menyebarkan Guru Penggerak tak bisa dianggap sepele. Dari 24 Provinsi dan 300-an lebih kabupaten/kota telah mengisi ruang kosong pendidikan Indonesia.
Guru penggerak sudah mengisi dan memimpin pembelajaran diberbagai sekolah-sekolah diseluruh Indonesia. Buktinya, guru penggerak mendorong tumbuh kembang murid secara holistik, aktif dan proaktif dalam belajar. Hal ini yang patut kita banggakan.
Kemampuan guru penggerak implementasikan pembelajaran yang berpusat kepada murid serta menjadi teladan dan agen transformasi sistem pendidikan untuk mewujudkan Indonesia pintar dan maju.
Discussion about this post