Nyatanya, menggapai impian berbekal tekad, niat dan semangat saja tidaklah cukup tanpa dukungan tubuh yang sehat. Kondisi makin melemah diantara waktu menunggu jadwal ferry yang akan membawa menuju Tolitoli, Sulawesi.
Dengan berat hati, kami harus meninggalkannya pada keluarga besar Agus di Tarakan, agar tidak membahayakan jiwanya dalam perjalanan.
Berharap, agar Agus Blues bisa memulihkan tubuh dan segera menyusul hadir pada hari perayaan HPN (Hari Pers Nasional) 2022 yang dilaksanakan di Kendari.
Siapa sangka, Agus Blues memilih ingin kembali ke Depok daripada tinggal di Tarakan. Sangat terkejut melihat drastisnya penurunan kesehatan Agus, seperti orang terserang stroke, berjalan mulai di papah dan lebih terkejut setelah mengetahui kabar ada cancer sudah mencapai stadium 4, tidak lama berubah naik kelas menjadi 4B. Raut wajahnya semakin tirus, mata nampak hanya ingin tidur.
Tentu ini tidak ujug-ujug terjadi, dan setelah mengetahui kabar dari cerita teman-teman dekatnya, bahwa Agus Blues sudah mengetahui ada masalah pada kesehatannya 5 tahun yang lalu.
Sang Petualang, benar-benar telah putus syaraf sakitnya, begitu ambruk langsung sudah parah keadaannya.
Sungguh luar biasa, kekuatan untuk menggapai impian ini telah mengalahkan sakit yang dideritanya, kecintaannya sebagai motoris sejati telah menutup semua penderitaannya.
Paling tidak separuh jalan telah engkau lalui dengan motor itu Agus Blues, semangatmu akan kami bawa serta, kami akan berusaha menyelesaikan impianmu, gelak tawamu, keceriaanmu akan kami kenang selalu.
Selamat jalan sahabatku Agus ‘Blues’ Asianto sang petualang tangguh, doa kami menyertaimu dari jauh.(***)
Penulis: Tim Jelajah Kebangsaan Wartawan PWI (JKW-PWI)
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post