<strong>Oleh: Drs. H Asrun Lio., M.Hum Ph.D</strong> Pada hari ini, Rabu tanggal 12 Februari 2025 masa tugas Pj. Gubernur Sultra, Komjen Pol (P) Dr (H.C) Andap Budhi Revianto., S.I.K., M.H di tanah Sulawesi Tenggara (Sultra) telah memasuki hitungan 521 hari, tepatnya sejak Keputusan Presiden RI Nomor 74/P tertanggal 4 September 2023 diterbitkan. Banyak perubahan mendasar namun bersifat besar dan jangka panjang telah dilakukan oleh seorang pensiunan Perwira Tinggi Polri ini di Bumi Anoa. Dibawah kepemimpinannya, meskipun di daerah provinsi namun terasa berada dalam level kerja-kerja Lembaga Kementerian RI. Saya menilai, jika Pj. Gubernur belum puas terhadap pengabdiannya di Sultra. Masih banyak harus dilakukan lagi. Ini tergambar saat menyambut kehadiran Gubernur Sultra terpilih dengan memaparkan yang telah, tengah dilakukan, dan target berikutnya. Proses transaksional sesama aliran militer berbintang dalam membahas kemajuan Sultra. Meskipun masih banyak mimpi ingin diwujudkan, namun Pj Gubernur Andap seolah berlari menjemput batas waktu tugasnya di Bumi Anoa. Begitu antusias menunggu putusan MK terhadap 14 sengketa Pilkada asal Sultra, kemudian update dan menyebarkan informasi terhadap hasil MK kepada masyarakat Sultra. Antusiasme tidak berhenti disitu saja, Pj Gubernur terus melakukan koordinasi bersama pihak KPU Sultra dan DPRD Sultra untuk segera tindak lanjut agar menghasilkan surat pengusulan pelantikan Gubernur dan Wagub terpilih Sultra kepada Presiden RI melalui Kemendagri, sembari diam-diam “berkemas-kemas” meninggalkan daerah ini menuju pengabdian berikutnya di ibu kota. Berkemasnya Pj Gubernur seolah tak terasa, sebab intensitas komunikasi telah dilakukan sejak awal menjabat di Sultra. Tak peduli itu pejabat, insan pers, hingga kalangan masyarakat, tetap mendapatkan pesan singkat langsung dari handphone pribadinya, baik berkenaan dengan informasi cuaca, peringatan hari besar nasional, isu-isu nasional dan dunia tengah hangat, serta aktivitas maupun motivasi di pagi hari, yang kerap ditutup dengan slogan “HU HA!!!” sebagai tanda semangat. Selama bertugas di Sultra, Pj Gubernur terus memantau perkembangan isu-isu penting bagi masyarakat, termasuk yang ada di media massa utamanya terkait cuaca, inflasi, stunting, kinerja ASN, pelayanan, dan masih banyak lagi. Terdapat berbagai lesson learnt dari seorang Pj Gubernur, ABR di antaranya birokrat yang disiplin dan tegas dalam menjalankan aturan. Sekaligus menjadi salah satu cara dalam melindungi dan mengayomi bawahannya. ABR tepat waktu pada setiap kegiatan. Saat apel pagi, kerap menyampaikan kepada ASN lingkup Pemprov bahwa apel yang dilaksanakan bukan saja melatih kedisiplinan, tetapi juga salah satu cara menghalalkan gaji ataupun honor diterima setiap bulannya. Pj Gubernur selalu memberi contoh baik kepada bawahan. Ucapan dan perbuatan adalah satu, sehingga menciptakan kepercayaan dan loyalitas bawahan yang dipimpinnya. Tindakan lebih dikedepankan dibandingkan kata-kata. Inilah salah satu kelebihan dimiliki oleh seorang ABR. Tugas utama ASN adalah memberi pelayanan kepada masyarakat. Begitu yang sering diungkapkan Pj Gubernur. Berprinsip pada salah satu frasa bahasa latin “Salus Populi Suprema Lex Esto”, berarti keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi merupakan prinsip kerap disampaikan saat menghadapi bencana di daerah. Pj Gubernur Andap merupakan sosok yang cepat respons terhadap suatu masalah, terlebih bila menimbulkan komplain. Boleh jadi ada yang tidak beres atau juga karena komunikasi yang tersumbat. Sebagai Pj Gubernur Sultra, tak jarang menangani secara langsung keluhan yang diperoleh melalui momen pertemuan rutin dilakukan, minimal satu kali dalam sebulan, tepatnya setelah kegiatan apel pagi digelar. Tamu yang diterima pun beragam dari berbagai kalangan, tidak hanya lingkup birokasi tetapi juga dari elemen masyarakat. Kesan awal menjabat, sekiranya prestasi saat menjadi Kapolda Sultra akan mentok di situ saja yakni bagaimana mencetuskan aplikasi Halu Haluo Polda Sultra, merupakan sebuah inovasi untuk memudahkan masyarakat mendapatkan pelayanan Kamtibmas dalam genggaman. Atau juga keberhasilannya sebatas sekitar tahun 2017 lalu mampu menyelesaikan konflik antar pendukung dalam kontestasi politik melalui keadilan restoratif yang diinisiasinya, sehingga mediasi berjalan sukses dan konflik pun tidak berkelanjutan serta tidak meluas di Kabupaten Buton Tengah. Namun kenyataannya, menjabat sebagai Penjabat Gubernur sejak masa transisi, Andap Budhi Revianto dihadapkan pada tantangan besar, yakni bagaimana memastikan Pemilu berjalan lancar di tengah kompleksitas politik lokal. Dengan 17 kabupaten dan kota di bawah naungan Provinsi Sulawesi Tenggara, menjaga stabilitas politik dan sosial bukanlah hal mudah. Namun Pj Gubernur Andap mampu membuktikan diri layak disebut sebagai pemimpin yang tangguh, berintegritas, professional, dan dinamis. Dengan kata lain, pemerintah pusat saat menurunkan titisannya di tanah Sultra merupakan sosok tepat. Pengakuan ini datang dari berbagai kalangan yang merasakan secara langsung stabilitas daerah tetap terjaga, tak ada konflik berarti selama tahapan Pemilu, meskipun dalam menghadapi pesta demokrasi yang tergelar pada 17 kabupaten kota plus provinsi penuh dinamika. Kemampuan mengendalikan situasi pada suhu politik yang tidak stabil selama masa Pemilu, telah ditanamkan Pj Gubernur kepada seluruh ASN agar tetap menjaga netralitas. Termasuk mempertahankan harmonisasi berbagai pihak melalui strategi ketegasan dan netralitas. Tak hanya itu, Pj Gubernur juga telah meletakan dasar dalam mendorong pembuatan naskah akademik dan draf Raperda tentang sistem penyelenggaraan pemerintahan daerah berbasis data desa dan kelurahan presisi, sehingga dengan data akurat maka pengambilan keputusan jadi lebih strategis sebab berorientasi pada kesejahteraan masyarakat, mengingat tata kelola pemerintahan dilakukan secara modern dan berbasis data. Meski masa jabatan sebagai Pj Gubernur Sultra tak akan lama, namun Andap Budhi Revianto tak hentinya mengajak seluruh komponen, mulai dari pemerintahan kabupaten kota, hingga jajaran Pemprov dan berbagai pihak terkait lainnya agar terus mempersiapkan diri melalui jiwa pengabdian untuk bersama-sama mewujudkan Sultra Bangkit, Maju dan Sejahtera. Hal tersebut tidak mudah, namun Pj Gubernur berkeyakinan bahwa akan dapat terlaksana, apabila dijalankan melalui komitmen moral serta rasa tanggung jawab dan dedikasi tinggi, yang tertuang dalam tiga hal. Pertama, penegakan aturan, utamanya di jajaran birokrasi. Kedua, kesadaran pejabat publik selaku pelayan publik yang memiliki disiplin dan tanggung jawab kepada tugas, untuk melayani masyarakat. Ketiga, sikap pesta demokrasi 2024 dengan netralitas seluruh ASN. <strong>Deretan prestasi masa kepemimpinan Pj Gubernur Andap Budhi Revianto:</strong> 1. Konsolidasi pengadaan aspal Buton UTK katalog elektronik lokal pertama kali untuk tingkat provinsi LKPP pada tanggal 7 November 2023. 2. Terbaik pertama, kategori wilayah pusat pertumbuhan industri Kemenperin tanggal 11 Desember 2023. 3. Peringkat III, dalam pembinaan produktivitas tenaga kerja kategori kecil Kemenaker pada tanggal 1 Desember 2023. 4. Rekor MURI tanam holtikultura 2,7 juta serentak oleh pelajar SMA/SMK terbanyak di Konawe pada tanggal 25 November 2023. 5. Peringkat III, anugerah legislasi tahun 2023 kategori Pemerintah Daerah Provinsi Sultra dari Kemenkumham tanggal 21 November 2023. 6. Juara III, pemanfaatan mail multidomain tingkat Pemprov dari Kemenkominfo pada tanggal 17 Oktober 2023. 7. Mendapatkan 3 piala sebagai Provinsi terbaik tingkat nasional yaitu BBWI (Bangga Berwisata di Indonesia) dari Kemenkomarves pada tanggal 16 Desember 2023. 8. Sultra masuk kategori nominator Nirwasita Tantra 2023 1 dan 10 Provinsi yang dinilai KLHK. 9. Komitmen mendorong kemajuan koperasi di Sultra melalui penghargaan pembina koperasi andalan pada puncak peringatan Hari Koperasi ke-77 tahun 2024. <strong>Gelar Adat:</strong> 1. "Kolakino Liwu Pancana" oleh Lembaga Adat Buton Tengah yang mengandung pengertian "Bangsawan yang paling dimuliakan di Negeri Pancana". 2. "Mia Ogena Bhawaangi Yi Sulawesi Tenggara" oleh Kesultanan Buton. "Mia Ogena" yaitu seorang pemimpin yang profesional, visioner, pengayom pelindung, karismatik, amanah, beriman, dan bertakwa kepada Allah SWT. "Bhawaangi Yi Sulawesi Tenggara” yaitu ruang lingkup kerja tanggung jawab dalam mengelola dan memanfaatkan potensi daerah untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat di Sultra. <p dir="ltr"><strong>Profil:</strong></p> <div align="left"> <p dir="ltr">Nama lengkap: Komjen Pol (P) Dr (HC) Andap Budhi Revianto, SIK, MH Tempat tanggal lahir: Jakarta, 23 Juni 1966</p> </div> <div align="left"> <p dir="ltr"><strong>Riwayat Jabatan:</strong></p> <p dir="ltr">27—06–1989: Pama Polda Sumbagsel 22—08–1989: Pama Poltabes Palembang Polda Sumsel 01—09–1990: Kanit Lidik Sat Serse Poltabes Palembang DA Sumbagsel 20—12–1990: Kanit Serse Polsekta Ilir Timur I Poltabes Palembang 22—02–1991: Kanit Serse Polsek I.T.II Tabes Palembang 22—02–1991: Pamapta Chief A Puskodal Ops Poltabes Palembang 12—03–1992: Kasat Sabhara Polres Muba Polda Sumbagsel 09—08–1993: Kapolsekta Martapura Polsek Oku Polda Sumbagsel 13—02–1995: Kasat Serse Polres Oku Polda Sumbagsel 01—07–1996: Kapolsekta Kedaton Polda Sumbagsel 01—01–1998: Kasubbag Min Bagbin Puskodal Ops Polda Lampung 01—05–1998: Pama PTIK (Dalam Rangka DIK PTIK) 01—06–2000: Penyidik Muda Ditpidum Korserse Polri 01—12–2001: Penyidik Madya Pokdik II Subdit TP Psiko Dit Serse 01—03–2002: Pamen Polda Metro Jaya 01—04–2002: Kasat Reskrim Polres Metro Jakut Polda Metro Jaya 01—03–2005: Pamen Polda Metro Jaya (Dalam Rangka DIK Sespim) 20—10–2005: Pamen Bareskrim Polri 27—01–2006: Kapolres Karawang Polwil Purwakarta Polda Jabar 15—03–2007: Kasubbag Jian Renstra Bag Jianling Rojianstra SDEOPS Polri 19—12–2008: Analis Utama Bidang PKAN (TNCC) Bareskrim Polri 25—08–2009: Dirreskrim Polda Banten 02—04–2010: Kabid Propam Polda Metro Jaya 05—08–2010: Kapolres Metro Jakut Polda Metro Jaya 28—04–2012: Pamen Polda Metro Jaya 23—11–2012: Anjak Madya Bidang Sabhara Baharkam Polri 30—05–2013: Kasubditgasum Ditsabhara Baharkam Polri 28—09–2014: Dirreskrimum Polda Sumut 02—04–2015: Anjak Madya Bidang Pidum Bareskrim Polri (Dalam Rangka DIK Lemhannas 53 2015) 31—12–2015: Wadirtipidter Bareskrim Polri 28—02–2016: Karopal Sarpras Polri 12—12–2016: Kapolda Sultra 08—03–2018: Kapolda Maluku 13—08–2018: Kapolda Kepri 04—05–2020: Irjen Kemenkumham 10—03–2021: Sekjen Kemenkumham 05—09–2023: Penjabat Gubernur Sultra 20—09–2024: Staf Ahli Bidang Sosial Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia 15—11–2024: Staf Ahli Bidang Politik dan Keamanan Kementerian Hukum.<strong>(***)</strong></p> </div> <strong>Penulis: Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara</strong> <strong>Jangan lewatkan video populer:</strong> https://youtu.be/CIYFz7z8v5U?si=WcStTGy9bB40ltHo
Discussion about this post