“Masyarakat harus terlibat dan berperan aktif sehingga mendapatkan manfaat langsung dalam pengembangan pariwisatanya. Banyuwangi tahun ini memiliki 99 event. Oleh karena itu Sultra harus segera memiliki event dunia yang ditangani penyelenggaraan oleh masyarakatnya sendiri,” ucap Azwar Anas.
PWI Pusat Gelar Dialog Kebudayaan Bersama Sembilan Kepala Daerah https://t.co/Fgbwu4WPGS
— Penasultra.id (@penasultra_id) February 9, 2022
Menurut dia, memang tidak mudah menciptakan birokratpreneur di lingkungan pemerintah, namun ditunjang dengan adanya penerbangan langsung dan puluhan event maka afirmasi terwujud dan multiplier effect pariwisata untuk membangkitkan perekonomian daerah dirasakan langsung oleh masyarakatnya.
Pembicara lainnya, Sugeng Handoko, penggerak Desa Wisata Nglanggeran, DIY. Ia mengungkapkan pengelolaan desa berbasis masyakarat adalah keunggulannya. Hasilnya, pada 3 Desember 2021 lalu Desa Wisata Nglanggeran ditetapkan oleh UNWTO sebagai Desa Wisata Terbaik Dunia.
“Community Base Tourism (CBT) yang menjadi kuncinya sehingga kami diakui secara internasional memberikan manfaat yang merata pada warga desa Nglanggeran di pelosok Gunungkidul, Yogyakarta menjadi pemenang dunia,” ujar dia.
Wawan Gunawan, Direktur Regional II Kemenparekraf selain menanamkan nilai-nilai spiritual dan pelestarian budaya dari masyarakat untuk masyarakat lewat Spirit Sapta Ajen hasilkan lima langkah utama kebangkitan.
Ia mengingatkan syarat bangkit adalah pembagian peran siapa melakukan apa serta hilangkan ego sektoral guna wujudkan Geber atau gerakan bersama serta Gerakan Cepat (Gercep) dan Gaspol untuk garap semua potensi yang ada.
Berikut sembilan poin Deklarasi Seminar Pariwisata Bangkit di Kendari:
Discussion about this post