“Saya berharap para akademisi yang hadir dalam forum ini dapat menemukan strategi kepemimpinan yang baik, untuk menghadapi dinamika pendidikan!,” tukas Moeldoko.
2. Digitalisasi & Kolaborasi
Dibutuhkan komitmen dan upaya bersama dari seluruh elemen dalam lingkungan perguruan tinggi, mulai dari pimpinan, dosen, staf administrasi, hingga mahasiswa itu sendiri. Sistem digital juga perlu dimanfaatkan.
Rektor Universitas Ngurah Rai (UNR) Bali Prof. Ni Putu Tirka Widanti mengatakan bahwa kampusnya sudah menerapkan IKU dan terdigitalisasi dengan Sevima Platform.
“Hasilnya contoh untuk prodi hukum, terus dipercaya masyarakat dan sudah memperoleh penghargaan unggul dari LLDIKTI Wilayah 8 Kementerian Pendidikan. Kami sangat terbantu dengan sistem digitalisasi dari Sevima, dan berterima kasih kepada Sevima karena menjadi tuan rumah penyelenggaraan Workshop Nasional,” tutur Prof. Tirka.
3. Jangan Hanya Berfokus pada Administratif
Advisor Sevima sekaligus Direktur Jenderal Vokasi Kementerian Pendidikan (2020-2022) Wikan Sakarinto, juga menyoroti pentingnya IKU tidak dipahami sekadar tentang administrasi belaka.
Salah satu contoh yang diberikan oleh Wikan adalah fokusnya pada konsep Teaching Factory (TEFA) – kuliah dengan pengalaman kerja. Bahkan dengan TEFA, mahasiswa di perguruan tinggi Akademi Inovasi Indonesia yang Wikan dirikan di Salatiga, kini tidak hanya mendapatkan pendidikan secara gratis, tetapi juga memiliki kesempatan untuk mendapatkan penghasilan tambahan mulai dari Rp2 juta hingga Rp15 juta per bulan.
Dalam konteks ini, hasil akhir dari proses pendidikan menjadi lebih tangible, industri merasa puas dengan kualitas lulusan yang dihasilkan, dan hal ini secara otomatis menarik minat calon mahasiswa baru untuk bergabung.
“Jadi ketika pendidikan Anda kreatif, berkualitas, dan mampu berkompetisi sesuai dengan permintaan pasar, maka tidak hanya IKU secara administratif yang terpenuhi, tapi juga kualitas dan reputasi akan meningkat. Minat calon mahasiswa juga otomatis meningkat drastis,” pungkas Wikan.
Editor: Ridho Achmed
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post