“Anak saya dulu pendiam dan tertutup. Sekarang dia lebih kreatif dan sopan kepada orang tua. Semoga program ini terus berlanjut,” tutur Wahida.
Selain anak-anak, Shelter Puanmakari juga menjadi ruang aman bagi 221 perempuan yang sebagian besar adalah penyintas kekerasan. Mereka tidak hanya mendapatkan layanan pemulihan, tetapi juga pelatihan dan edukasi untuk bangkit secara sosial dan ekonomi.
Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fanda Chrismianto mengatakan, pencapaian Puanmakari bukan sekadar angka, melainkan bukti komitmen kuat dalam membangun keberlanjutan sosial.
“Puanmakari adalah bukti bahwa keberhasilan bisnis dapat berjalan berdampingan dengan keberpihakan pada kemanusiaan,” kata Fanda.
Puanmakari telah menjangkau lebih dari 400 penerima manfaat dan menjadi model rujukan nasional untuk program pemulihan korban kekerasan berbasis komunitas.
Program ini juga telah meraih berbagai penghargaan, di antaranya Padmamitra Award dari Kementerian Sosial RI (2020) dan penghargaan dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Sulawesi Selatan (2024).
Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Pertamina, masyarakat dapat menghubungi Pertamina Call Center 135.
Penulis: Yeni Marinda
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post