Mengapa Program SIKKATO ini baik dan karenanya layak untuk dilanjutkan?.
Pertama; Program ini memperkenalkan pangan lokal (budaya) masyarakat Suku Asli penghuni Sulawesi Tenggara. Sehingga keberadaan Sinonggi, Kasuami, Kabuto dan Kambose bisa dikenal dan diketahui oleh seluruh masyarakat baik dari Sultra sendiri maupun dari luar Sultra.
Kedua: program SIKKATO ini mendukung diversifikasi non-beras dengan mengembangkan serta mengoptimalkan pemanfaatan sumber pangan lokal yang ada selain beras seperti jagung dan umbi-umbian.
Upaya diversifikasi pangan non beras ini sebagai upaya memantapkan atau membudayakan pola konsumsi pangan yang beranekaragam dan seimbang dalam jumlah dan komposisi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi yang dapat mendukung hidup sehat, aktif dan produktif.
Ketahanan pangan merupakan salah satu pilar utama dalam pembangunan nasional, karena apabila terjadi kekurangan pangan tidak hanya berdampak negatif pada kondisi sosial ekonomi tetap juga dapat menimbulkan instabilitas politik.
Ketiga; Program SIKKATO ini akan menimbulkan dampak ekonomi yang baik bagi para pelaku usaha kuliner tradisional. Tentu juga akan berdampak baik pada petani yang menanam bahan dasar makanan-makanan tradisional tersebut. Seperti petani yang menanam ubi, jagung dan sagu.
Keempat: Program SIKKATO akan membangkitkan gairah atau semangat masyarakat kita untuk kembali mengkonsumsi makanan lokal non-beras. Sebagaimana diketahui akibat pengagungan terhadap komoditi beras, terutama dimasa orde baru disebagian kecil masyarakat kita ada rasa minder untuk mengkonsumsi makanan tradisional non-beras. Seolah-olah secara sosiologis makan makanan itu tidak modern, tidak kota, kampungan.
Aneksasi SIKKATO bukan saja datang dari beras, tapi dari makanan-makanan impor lainnya seperti Pizza, McDonald’s, dan western food lainnya. Sikap mengagungkan beras ini mengakibatkan kita menjadi importir beras hingga saat ini.
Kelima; Program SIKKATO akan menghindarkan tanaman-tanaman pangan lokal tradisional seperti pohon sagu (Metroxylon sagu) dari kepunahan.
Discussion about this post