Di daerah perantauan, banyak kerukunan masyarakat Sultra, namun terpisah-pisah. Misalnya, kerukunan khusus untuk masyarakat dari Kendari, Buton, Muna, Kaledupa. Kerukunan yang berdiri sendiri-sendiri ini mengakibatkan warga Sultra terlihat kecil, padahal sesungguhnya besar.
View this post on Instagram
Oleh karena itu, tambah dia, dengan terbentuknya KKST diharapkan menjadi wadah untuk menumbuhkan kesadaran bahwa masyarakat Sultra adalah satu. Hal yang pertama dilakukan adalah menumbuhkan kesadaran untuk bangga sebagai masyarakat Sultra.
Kedua, kita harus membangun kesadaran bahwa warga Sultra itu besar. Masyarakat Sultra di tanah rantau harus bersatu, sebab jika tidak, kita tidak akan pernah besar.
“Kita harus berani menyebut diri kita orang dari Sultra. Kalau kebanggaan ini kita bawah, setiap ada event, pasti kita akan diperhitungkan. Kalau kita dianggap kecil, kita semakin hari semakin terbawa terus,” ujar dia.
Ketiga, sambung dia, jangan malas. Jika ingin sukses di bidang apa saja, prinsipnya jangan malas. Tidak ada pejabat, pemimpin, atau pengusaha yang mau mempekerjakan dan berteman dengan orang yang malas.
Discussion about this post