<strong>PENASULTRA.ID, ENREKANG -</strong> Empat bikers JKW-PWI yaitu Sonny Wibisono, Indrawan Ibonk, Yanni Krishnayanni, dan Aji Tunang Pratama sempat tertahan di Kota Mamuju, Sulawesi Barat, Jumat 22 Januari 2022. Kondisi alam menjadi salah satu faktor yang kerap menghambat perjalanan tim Jelajah Kebangsaan Wartawan-Persatuan Wartawan Indonesia (JKW-PWI) keliling Indonesia. Jalur menuju kota Pinrang, Sulawesi Selatan, sangat rawan longsor, dan di beberapa titik masih dalam pembersihan dari material longsor. Sebelumnya, tim JKW-PWI memang harus singgah di Mamuju untuk penggantian ban depan motor Kawasaki W175TR tunggangan Sonny dan Yanni. Namun, tim terpaksa harus bermalam di Mamuju setelah mendapat informasi bahwa jalur menuju Pinrang tertutup. Kabar buruk ini diterima ketika tim disambut Ketua PWI Mamuju, Naskah. "Di jalur ini diberlakukan sistem buka tutup untuk memberikan kesempatan pekerja yang membersihkan jalur dari tumpahan tanah akibat longsor," kata Naskah yang akrab disapa Nanang, Senin 24 Januari 2022. Salah satu tim JKW-PWI, Sonny Wibisono mengatakan kehadiran mereka di Mamuju awalnya tidak untuk bermalam. "Kami hanya untuk melintas saja, sebelum kami tiba di kota Pinrang dan Enrekang (Sulawesi Selatan),” ungkap Sonny. <blockquote class="twitter-tweet"> <p dir="ltr" lang="in">Akses Layanan BPJamsostek Lebih Mudah dengan Aplikasi JMO <a href="https://t.co/6vepvBOuf6">https://t.co/6vepvBOuf6</a></p> — Penasultra.id (@penasultra_id) <a href="https://twitter.com/penasultra_id/status/1485454203539660808?ref_src=twsrc%5Etfw">January 24, 2022</a></blockquote> <script async src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script> Karena harus menghabiskan semalam, tambah dia, pihaknya memanfaatkan waktu di Mamuju untuk mengeksplor keindahan Pulau Karampuang di desa Karampuang, Dusun Ujung Bulo Wisata. "Pulau Karampuang merupakan obyek wisata lokal yang berdekatan dengan kota Mamuju. Destinasi ini menjadi favorit pelancong berasal dari luar Mamuju maupun turis lokal," ucap Sonny. Air laut yang jernih menjadi daya tarik tersendiri, khususnya bagi mereka yang menyenangi olahraga menyelam. Bagi wisatawan tidak membawa perlengkapan diving, banyak warga setempat menyewakan perlengkapan diving dengan harga terjangkau. Ada pula menjual peralatan menyelam. Indrawan Ibonk, Aji Tunang dan Yanni tak menyia-nyiakan kesempatan di sana untuk menyelam sambil menikmati keindahan aneka biota laut di Pulau Karampuang. "Selama menikmati keindahan alam di pulau ini, satu kesan yang didapatkan tim JKW-PWI adalah kesungguhan pemerintah bersama warga setempat dalam menjaga lokasi wisata kebanggaan mereka," tuturnya. Setiba di lokasi, para pengunjung bakal langsung mendapati peringatan keras untuk tidak merusak atau membawa biota yang ada di lokasi. Ketua PWI Mamuju Naskah, mengakui bahwa warga setempat sudah mulai sungguh-sungguh dalam menjaga kelestarian alam di Pulau Karampuang. “Masyarakat sudah mulai sadar dan menghentikan penggunaan bom ikan di wilayah ini khususnya, supaya tidak mengakibatkan kerusakan biota laut yang ada,” jelas Naskah. <strong>Editor: Basisa</strong> <strong>Jangan lewatkan video populer:</strong> https://www.youtube.com/watch?v=oPZj98jH0KQ
Discussion about this post