Single ini akan menjadi wajah baru dan lembaran baru untuk Lingkar Cendala, yang awalnya memainkan musik garage punk, kini mereka memainkan musik doom metal dengan sentuhan desert rock.
Walaupun secara musik/genre mereka sangat berubah drastis, namun secara lirik masih khas Lingkar Cendala yang kritis terhadap kehidupan sosial.
“Single ini merupakan laporan pandangan mata terhadap kondisi sosial di Indonesia saat ini di mana kebobrokan sistem dari segala arah terjadi. Penulisannya pun terinspirasi dari berbagai kejadian di Indonesia, salah satunya era 98 yang sedikit distopia yang sayangnya terjadi kembali di 2024 ini. Ternyata di samping nepotisme, korupsi dan kolusi yang tak benar-benar lenyap
dari Indonesia, kondisi alam memperparah nuansa depresif negeri ini yaitu banjir, polusi dan kerusakan alam,” tutur Desta Ericksen dalam keterangannya, Jumat 25 Oktober 2024.
Single ini diaransemen, direkam dan diproduseri oleh Desta Ericksen (Guitar/back voc) secara home recording. Semua proses mixing dan mastering dikerjakan oleh Septian Satriani (Unseen record) ex drummer mereka sendiri.
Discussion about this post