PENASULTRA.ID, JAKARTA – Sistem monitoring pengendalian air di Indonesia menjadi salah satu tema yang akan diangkat dalam gelaran 10th World Water Forum (WWF) pada 18-25 Mei 2024 mendatang. Keberhasilan Indonesia dalam menerapkan sistem monitoring dan menjaga kualitas air bisa dijadikan contoh bagi negara lain yang berpartisipasi pada forum air terbesar di dunia itu.
Hal tersebut dikatakan Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Sigit Reliantoro dalam konferensi pers FMB9 Road to 10th WWF bertema “Jaga Kualitas Air, Jaga Indonesia” di Jakarta, Selasa 20 Februari 2024.
“Kita akan membuat side event, terutama untuk sistem pengelolaan air yang berbasis Daerah Aliran Sungai (DAS), pengelolaan air di subak, danau, dan kita akan share juga sistem monitoring pengendalian air yang menurut kita relatif lebih maju dibanding negara lain. Bagaimana kita bisa mengintegrasikan sistem monitoring itu untuk juga berkoordinasi dengan pemerintah daerah, kolaborasi pentahelix dengan perguruan tinggi, serta bekerjasama dengan pihak swasta lainnya,” kata Sigit.
Sigit menjelaskan tentang pentingnya mengangkat isu mengenai pengendalian air, termasuk yang terkait dengan pencemaran serta meningkatkan kualitas air. Ada enam topik utama yang bakal dibahas dalam proses tematik WWF, yakni Water Quality Assessment and Ecosystem Health, Water Quality Improvement, Public Health, dan Protection of Freshwater, Groundwater, and Marine Ecosystems, Source Control (Point&Diffuse Source Pollution), dan Ecohydrological Nature-Based Solutions (EH-NBS).
Discussion about this post