<strong>PENASULTRA.ID, BOMBANA -</strong> Seorang ibu inisial MN (inisial) di Kabupaten Bombana mengaku bahwa anaknya mendapat perlakuan tidak baik dari pihak sekolah tempat anaknya menempuh pendidikan yang berada di Kecamatan Poleang Barat, Kabupaten Bombana, Kamis 27 Januari 2022. Menurut MN, anaknya belum vaksin karena sakit, harus menerima resiko di sekolah dengan cara dipisahkan tempat belajarnya bersama teman-temannya yang juga belum vaksin. Dimana bagi siswa yang sudah vaksin maka belajarnya di ruangan kelas. Sementara bagi siswa belum vaksin tempatnya di ruangan Perpustakaan dicampur mulai dari kelas 1 sampai kelas 5. "Alasannya tidak vaksin, yang belum vaksin dipisahkan karena ibu-ibu sudah vaksin anaknya tidak mau gabung dengan belum vaksin. Padahal saya cari tau ibu-ibu sudah vaksin anaknya tidak ada pernyataan seperti itu," kata MN. Ia berharap, persoalan yang menimpa anaknya termasuk anak lainnya menjadi korban tidak terjadi di daerah lainnya. "Kemudian pemerintah perlu memberikan penjelasan kepada kami orang tua," ujarnya. <blockquote class="twitter-tweet"> <p dir="ltr" lang="in">Regulasi Kelautan dan Perikanan Dalam Mercenary Corruption? <a href="https://t.co/mnB4FboVry">https://t.co/mnB4FboVry</a></p> — Penasultra.id (@penasultra_id) <a href="https://twitter.com/penasultra_id/status/1486675084777603080?ref_src=twsrc%5Etfw">January 27, 2022</a></blockquote> <script async src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script> Saat di konfirmasi, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Bombana, Andi Arsyad kaget mendengar isu tersebut. Ia spontan menjelaskan bahwa skenario pembelajaran siswa saat ini memang mengacu pada SKB 3 menteri tentang panduan penyelenggaraan pembelajaran dimasa pandemi corona virus disease 2019 (Covid-19). Dimana setiap setiap siswa yang belum mengikuti program vaksinasi maka pembelajarannya jarak jauh (PJJ), sementara bagi siswa yang sudah vaksin pembelajaran tatap muka (PTM). Sehingga itu, tambah Arsyad, sangat menyayangkan adanya sikap sekolah yang berbuat semena-mena terhadap murid diluar dari pada aturan/arahan pemerintah. Bahkan ia menegaskan bakal segera memberikan teguran kepada pihak sekolah dimaksud, bila isu tersebut benar adanya. "Kemungkinan pihak sekolah salah tanggap apa yang disampaikan, karena kalau dia paham bahwa instruksi kita itu tidak vaksin ya PJJ dan sudah vaksin PTM kan," ulasnya. "Nanti kita tegur dan berikan pemahaman bahwa tidak seperti itu modelnya," jelasnya. Sampai berita ini layak tayang, awak <a href="http://Penasultra.id">Penasultra.id</a> belum mendapatkan informasi dari phak sekolah. <strong>Penulis: Zulkarnain</strong> <strong>Editor: Basisa</strong> <strong>Jangan lewatkan video populer:</strong> https://www.youtube.com/watch?v=oPZj98jH0KQ
Discussion about this post