Beda dengan hamba ini. Kala itu baru pertama ke Makkah. Baru pertama naik haji. Jadi, salat di depan Kabah pun menjadi sesuatu yang luar biasa. Menakjubkan. Maka setelah merasakan dua hari kami salat di tempat khusus ini, hamba memutuskan untuk tetap salat berjemaah di dekat Kabah berbaur dengan jemaah lain.
Secara singkat Masjidil Haram adalah tempat yang istimewa bagi umat Islam, di dalamnya terdapat Kabah. Baitullah. Masjidil Haram juga menjadi masjid tertua di dunia yang menjadi arah kiblat semua umat muslim.
Dalam Alquran, Masjidil Haram disebut tidak kurang dari empat puluh kali. Sejak awal Masjidil Haram juga menjadi salah satu tempat mulia dan dihormati oleh seluruh umat Islam di dunia. Selain di dalamnya terdapat Kabah, juga ada makam Ibrahim, air zamzam, dan tempat lainnya.
Nabi Muhammad pernah berkata, rumah (ibadah) pertama yang dibangun untuk manusia Baitullah ini.
Salat di Masjidil Haram dipercaya lebih utama sebanyak seratus kali daripada salat di Masjid Nawawi, apalagi dibanding masjid biasa. Sedangkan salat di Masjid Nawawi saja keutamaannya seribu kali lebih dibanding salat di masjid biasa.
Nah, hamba kan sudah jauh-jauh datang dari Indonesia ke Makkah, menyaksikan langsung Kabah, masak tidak mempergunakan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya untuk selalu salat (subuh) dekat Kabah.
Bagi yang sudah terbiasa datang dan melihat Kabah mungkin memang dapatlah dimaklumi jika mereka memilih salat di ruangan khusus di hotel sebagian dari Masjidil Haram. Tapi bagi hamba, pilihan terbaik memang salat subuh dan lainnya di Masjidil Haram, di depan Kabah.
Kabarnya Hotel Inter Continental semula bakal dirubuhkan untuk perluasan Masjidil Haram. Belakangan rencana itu ditunda atau dibatalkan sehingga sampai sekarang hotel tersebut masih berdiri di tempatnya. T a b i k!.
(Bersambung….)
Penulis adalah wartawan dan advokat senior serta Dewan Pakar Pengurus Pusat Muhammadiyah
(Tulisan ini merupakan reportase/opini pribadi yang tidak mewakili organisasi)
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post