Boleh jadi juga memang selama ini kita belum memiliki “tradisi“ atau “budaya” salat subuh di masjid. Jadi, salat subuh di masjid belum internelazied atau belum mendarah daging dalam tradisi atau kebudayaan Indonesia.
Walhasil, salat subuh di masjid memang belum menjadi prioritas mayarakat kita. Jangankan salat subuh di masjid, salat subuh di rumah saja jangan-jangan juga jarang. Maka tak begitu mengherankan yang datang salat subuh di masjid sangat minim, itupun sebagian besar sudah sepuh.
Kemungkinan lain, sebagian masih beranggapan salat subuh di masjid memang lebih cocok untuk mereka yang sudah tua. Alasannya, anak muda kan secara teoritis umurnya masih panjang. Masih banyak kesempatan untuk hidup lebih lama lagi. Lebih banyak memperoleh kesempatan melakukan aktivitas keduniawian. Mungkin nanti setelah menjadi tua dan meninggalkan “dunia hitam,” mereka baru gabung ke jemaah masjid subuh.
Sebaliknya para orang tua dipandang lebih banyak waktu senggang sehingga salat subuh di masjid tak akan mengganggu aktivitas mereka. Apalagi teoritis orang-orang tua kan sering disebut “sudah bau tanah” alias mendekati ajal. Kematian telah mengintip mereka. Wajarlah kalau dipandang lebih bertaqwa dan mendekatkan diri ke Allah.
“Apakah ada generasi milenial yang salat subuh di masjid?” Tanya seorang rekan dari Surabaya yang kebetulan selalu mengikuti tulisan “Sketsa Serba-serbi Salat Subuh” Hamba jawab, sekali dua kali ada, tapi yang rutin tidak ada.
“Waduh!” jawabnya seraya menerangkan dia khawatir generasi jemaah salat subuh di masjid yang akan datang bakalan lebih sulit lagi ada generasi mudanya.
Setelah salat subuh di masjid prakteknya kami sering mendengar pengumuman dari pengurus masjid, adanya warga yang wafat pada tadi malam atau pada jelang subuh. Pengumuman dilantangkan melalui pengeras suara masjid. Kalau yang meninggal masih tetangga sekitar lingkungan kami, biasanya setelah salat subuh di masjid, tanpa dikomando, kami para jemaah langsung melayat ke rumah duka.
“Kebiasaan” ini menguntungkan bagi kami yang masih memiliki banyak kegiatan. Kalau tak melayat setelah salat subuh, mungkin kami tak sempat melayat.
Pengalaman sebagai jemaah salat subuh, yang meninggal tidak selalu orang yang sudah tua. Bisa juga yang masih muda yang belum pernah salat subuh di masjid. Fakta ini membuktikan salat subuh di masjid bukan cuma buat para orang tua, tapi juga semua lelaki dewasa.
Discussion about this post