Menurutnya, Rajiun Tumada adalah calon pemimpin yang paham dengan baik letak geografis 124 desa di 22 kecamatan di Bumi Sowite. Tujuannya untuk menyerap dan mengetahui kebutuhan masyarakat di masing-masing desa.
“Bagaimana bisa ada seorang pemimpin nama satu desa saja dia tidak tau. Trus bagaimana bisa tau apa yang dibutuhkan masyarakatnya? Akhirnya, menawarkan program tapi tidak melahirkan solusi,” sindir Samia.
Bagi Samia, Rajiun Tumada adalah sosok pemimpin yang tulus. Sebab, ia rela mundur dari jabatannya sebagai Bupati Muna Barat dan mau mewakafkan dirinya dengan maju berkompetisi di Pilkada Muna pada 2020 lalu.
Apa yang dilakukan oleh Rajiun tersebut, kata Samia, membuktikan bahwa Rajiun tidak sedang mengejar jabatan semata. Akan tetapi, langkah itu diambil semata-mata demi niat membangun Muna, tanah kelahirannya agar dapat sejajar dengan kabupaten dan kota lainnya di Sulawesi Tenggara (Sultra).
Discussion about this post