“Karena bullying, siswa yang menjadi korban tidak fokus belajar. Kemudian merasa takut, cemas dan tidak nyaman di sekolah. Untuk mencegah hal-hal itu, pihak sekolah berupaya bagaimana siswa nyaman berada di sekolah serta mereka bisa serius mengikuti pelajaran,” ujar dia.
Jika mereka sudah nyaman berada di sekolah, masih kata Thamrin, dalam mengikuti proses belajar mengajar siswa akan semangat.
Thamrin mengungkapkan, dalam mensosialisasikan anti bullying itu, pemateri lebih dominan memaparkan dampak yang timbulkan oleh tindakan bullying.
Menurutnya, langkah itu dilakukan agar siswa dapat memahami serta mengetahui akibat bullying sehingga siswa dapat mengontrol diri dan bertekad melaksanakan tindakan yang dapat merugikan orang lain.
“Jadi kita banyak memberikan contoh tindakan bullying dan dampak yang ditimbulkan, karena boleh jadi mereka (siswa) sudah pernah melakukan hanya kemungkinan tak menyadarinya,” cetus Thamrin.
Salah seorang siswi SMPN 4 Raha, Faradila Irwan mengaku, sosialisasi tersebut, awalnya tak tahu secara pasti apa-apa saja tindakan bullying dan dampak yang diakibatkan, kini sedikit banyak ia telah memahaminya.
“Alhamdulillah, saya sudah paham dan kedepannya akan melakukan tindakan pencegahan di lingkungan sekolah dan di kehidupan sehari-hari,” pungkas siswi kelas 10 itu.
Penulis: Sudirman Behima
Editor: Basisa
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post