Terpisah, Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Mubar, Al Rahman mengatakan, digitalisasi di sekolah utamanya pembelajaran berbasis digital sejalan dengan program pemerintah daerah.
Dunia pendidikan saat ini telah berubah melalui program merdeka belajar. Pendidikan yang beradaptasi dengan kebutuhan belajar peserta didik.
“Sebagai Ketua PGRI, di momen Hari Guru Nasional 2023 ini, terus mendorong guru-guru melakukan inovasi dan perubahan nyata di dunia pendidikan kita. Guru sudah harus beradaptasi dengan digitalisasi dalam proses pembelajaran,” ujar Al Rahman.
Seiring sejalan dengan hal itu, Pemkab Mubar juga telah merancang program agar tidak ada lagi blank spot di Muna Barat dan semua wilayah sudah bisa diakses jaringan internet.
“Jadi, kita sudah usulkan pembangunan kabel FO (fiber optik) di Muna Barat untuk mendukung akses jaringan di daerah kita utamanya di sekolah-sekolah, kantor pemerintahan dan balai desa,” Al Rahman menambahkan.
Sementara itu, Kepala SMPN Satap 1 Sawerigadi, Bahar mengatakan, prestasi yang ditorehkan sekolahnya tidak lepas dari kolaborasi semua pihak. Mulai dari pemerintah daerah, dinas pendidikan, guru-guru, siswa dan masyarakat.
“Di era saat ini pentingnya kolaborasi semua pihak dalam mendukung pembelajaran yang inovatif dalam mewujudkan program merdeka belajar,” katanya.
Menurutnya, penghargaan Kandidat Google Reference School ini tidak datang begitu saja. Ada proses panjang yang dilalui oleh pihak sekolah, mulai dari memenuhi syarat 30 persen tenaga pendidik sudah memiliki sertifikat Google For Education.
Dari 12 orang guru di sekolah yang beralamat di Desa Lawada Jaya Kecamatan Sawerigadi itu, sebanyak tujuh guru telah memiliki sertifikat Google Certified Educator.
“Kemudian kita juga minimal memiliki satu Chromebook untuk satu peserta didik,” ujarnya.
Discussion about this post