<strong>PENASULTRA.ID, JAKARTA</strong> - Keberagaman harus dipahami secara utuh. Tanpa latar belakang jurnalistik yang beragam, keberagaman bisa ditafsirkan secara sempit. Hal tersebut dikemukakan Ketua Umum (Ketum) SMSI Firdaus saat melakukan koordinasi dengan Ketua LBH SMSI Sandy Nayoan di Sekretariat SMSI Pusat, Jakarta, Jumat 16 September 2022. Indonesia dikenal akan kebhinekaannya. Lantaran itu, soal keberagaman ini menjadi penting di dunia jurnalistik. Serikat Media Siber Indonesia (SMSI), sebagai organisasi pers yang anggotanya beragam dan tersebar di seluruh Indonesia sempat menyampaikan pemikiran terkait keberagaman ini dari perspektif SMSI di Dewan Pers. "Agar keberagaman dipahami secara utuh. Kita berharap akan muncul konstituen Dewan Pers dari jurnalis Melayu, jurnalis Papua, jurnalis Kristen, jurnalis Minang dan lainnya. Jadi keberagaman itu ditulis dan ditafsir dari mereka yang memang berlatar beragam," kata Firdaus berwacana. Firdaus berharap, keberagaman tumbuh dari kearifan lokal sehingga jurnalis punya pijakan sebagai wartawan yang berbasis kebangsaan. Pemikiran Ketua Umum SMSI tersebut disambut baik Sandy Nayoan. Pria yang sempat populer ketika berperan sebagai Midun dalam sinetron berjudul Sengsara Membawa Nikmat yang kini berprofesi sebagai pengacara dan menjabat Direktur LBH SMSI. "Kita akan terus menggalakkan pemikiran menjadi sebuah konsep yang punya dasar dan kekuatan hukum," tegasnya. <strong>Editor: Ridho Achmed</strong> <strong>Jangan lewatkan video populer:</strong> https://youtu.be/dTxcr5fITuk
Discussion about this post