Menurutnya, terbatasnya pendonor darah rutin serta pengganti dan stok ketersediaan darah yang terbatas masih menjadi persoalan PMI Muna.
Untuk memudahkan data pendonor baik rutin, pengganti dan sukarelawan, PMI Muna telah mendata yang kemudian dicatat di dalam buku pengguna atau pendaftar donor darah yang dipisahkan berdasarkan golongan darah masing-masing.
“Walaupun secara manual dan membutuhkan waktu untuk mencari siapa pendonor terakhir, tetapi dari data tersebut cukup membantu untuk mengetahui siapa yang sudah melakukan donor darah tiga bulan terakhir,” ujar dr. Baynuddin.
Ia berharap dengan bangkitnya kembali PMI Muna dapat menjawab semua persoalan terkait ketersediaan stok darah di wilayah Bumi Sowite.
“Kami juga harap bisa terbentuk satu unit donor darah di PMI. Adanya unit ini akan mengarah pada terbentuknya bank darah. Sehingga rumah sakit tinggal melakukan komunikasi dengan PMI dan setiap saat rumah sakit bisa mendapatkan darah untuk kepentingan pasien,” dr. Baynuddin menambahkan.
Discussion about this post