Sedangkan sosok Abidin, kata Rudi, ia adalah seorang guru yang telah merasakan langsung betapa pentingnya peran pendidikan dalam membentuk masa depan generasi muda.
Aktivis pendidikan dan generasi milenial ini menilai Abidin sebagai sosok yang penuh empati, paham betul dengan kendala yang dihadapi siswa-siswa di daerah terpencil seperti Buton Tengah.
“Dengan latar belakang birokrasi, Abidin memiliki kemampuan untuk menerjemahkan kebijakan pendidikan menjadi program-program yang nyata dan berkelanjutan,” sebut Rudi.
Tidak mengherankan jika Abidin dan La Andi sama-sama menempatkan pendidikan sebagai prioritas utama dalam visi mereka. Abidin ingin memastikan bahwa setiap anak di Buton Tengah memiliki kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi melalui program beasiswa kuliah.
Bagi Abidin, pendidikan bukan hanya soal memberikan pengetahuan, tetapi juga membangun karakter dan mentalitas generasi penerus yang siap bersaing di dunia global.
Muin, generasi milenial di Buton Tengah juga menyambut baik kehadiran La Andi dan Abidin sebagai calon bupati dan wakil bupati. Muin memandang pasangan ini sebagai simbol perubahan yang selama ini mereka idam-idamkan.
Sosok La Andi yang dinamis dan Abidin yang paham kompetensi menjadi kombinasi sempurna bagi para milenial yang menginginkan pemimpin dengan visi yang jelas, bukan hanya janji-janji kosong.
Muin yang juga sebagai Direktur Muin Institut ini mengatakan, program beasiswa kuliah yang diusung oleh La Andi-Abidin merupakan salah satu langkah nyata untuk mendorong generasi muda agar berani bermimpi lebih besar.
Discussion about this post