Nantinya, secara rutin akan digelar berbagai kegiatan di Balai Harmoni. Baik itu seminar, pelatihan dan berbagai kegiatan positif lainnya.
Dalam soft opening Balai Harmoni tersebut, digelar dua talkshow sekaligus. Pertama dengan tema Berdamai dengan Diri Sendiri. Talkshow ini menghadirkan psikolog sekaligus hipnoterapis klinis, DR Dra Nilam Widyarini MSi Psikolog CCH yang menyampaikan materi bagaimana caranya agar seseorang bisa berdamai dengan diri sendiri.
Nilam yang juga ketua Program Magister Psikologi Sains dari Universitas Gunadarma Jakarta ini juga menyampaikan bagaimana sebaiknya memberikan respons saat menghadapi masalah. Tiga pilihan ketika menghadapi masalah itu yakni fight, flight atau freeze.
“Kita bisa memiliki melawan, menghindar, atau hanya berdiam diri,” sebut Nilam.
Tak hanya itu, Nilam juga menyebutkan cara lain untuk mengendalikan stres menggunakan teori Shelley Taylor yakni Tend and Be Friend.
Dijelaskan, dalam kondisi stres wanita ada kecenderungan melindungi dan mengasuh anak dan yang lemah, serta kecenderungan menemukan koneksi sosial. Ini dominan pada rata-rata wanita karena, berkaitan dengan sekresi hormon oksitosin yang sangat penting.
“Efeknya sangat bagus untuk kesehatan jantung dan kecilnya risiko komorbid,” jelasnya.
Sementara itu, ustaz Arif Apriansyah S.EI menyampaikan, untuk berdamai dengan diri sendiri, maka salah satu cara adalah dengan mensyukuri musibah. Karena menurutnya, semua yang terjadi dalam kehidupan sejatinya adalah nasihat.
“Segala sesuatu adalah kebaikan. Baik itu musibah, yang tidak disenangi, atau tidak nyaman. Kalau sudah jadi takdir kita terima. Ikhlaskan, maafkan, pasrahkan pada Allah,” ujarnya.
Sementara, pada talkshow kedua menghadirkan Direktur Utama Balai Harmoni Amelia Hanifa Iswan MPsi, Psikolog, serta ada pula konselor sekaligus hipnoterapis klinis, Almira Rahma, S.Psi, CPC,. CHt. Keduanya menyampaikan materi tentang Relasi Orang Tua dan Anak.
“Kita adalah orang tua, dan sejatinya anak juga. Banyak artikel yang menyebutkan bagaimana relasi yang baik. Namun kondisi di lapangan tidak ideal. Itu terjadi dalam kondisi terus menerus,” sebut Amelia.
Menurutnya, orang tua juga perlu diberikan kasih sayang dan didengarkan keluh kesahnya, walaupun dia juga punya anak.
“Kondisi ini perlu diperbaiki agar tercipta relasi yang sehat. Yakni terjalinnya hubungan antara orang tua dan anak, hubungan saling percaya, saling menghargai, dan kebutuhan anak juga terpenuhi, kebutuhan orang tua juga terpenuhi,” bebernya.
Discussion about this post