PENASULTRA.ID, KENDARI – Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), H. Ali Mazi menggelar jamuan makan malam untuk Staf Khusus (Stafsus) Presiden RI bidang Inovasi dan Milenial, Gracia Josaphat Jobel Mambrasar, yang melakukan kunjungan kerja ke Sultra.
Stafsus Presiden yang akrab disapa Billy tersebut hadir di Sultra besama rombongan berjumlah 11 staf dari Kantor Staf Khusus Presiden dan tiga staf dari Sekretaris Kabinet (Seskab) Indonesia Maju, Selasa 3 November 2020.
Setelah ditunjuk sebagai Staf Khusus Presiden RI, Billy Mambrasar telah melakukan kunjungan ke lebih dari 10 kota, antara lain Meulaboh, Semarang, Ambon, Sorong, dan Jayapura.
Sebagaimana kunjungan sebelumnya itu, kunjungan Billy Mambrasar ke Kota Kendari kali ini untuk bertemu dengan kalangan milenial, mendengar aspirasi mereka, dan menjadikannya sebagai masukan untuk kebijakan pembangunan Presiden Joko Widodo.
Seusai jamuan makan malam, Billy Mambrasar ingin mendengar pemaparan program prioritas pembangunan Sultra dari Gubernur Ali Mazi. Dalam kunjungan ke Kota Kendari, Billy Mambrasar juga disertai Budi Irawan dari Kedirjenan Otoda, Kemendagri.
Sekda Sultra, Nur Endang Abbas dan Kadis Diknas Sultra Asrun Lio, serta sejumlah pejabat Pemprov menemani Gubernur Ali Mazi pada jamuan makan malam sederhana di Kampung Bakau.
Di hadapan rombongan Staf Khusus Presiden RI, Gubernur Ali Mazi memaparkan program pembangunannya yang sesungguhnya searah dengan program-program pembangunan Presiden Joko Widodo, khususnya pembangunan kepariwisataan dan pengembangan jaringan transportasi, serta sektor ketahanan pangan (perikanan, pertanian, dan perkebunan).
Pada sektor pariwisata, Gubernur Ali Mazi menyampaikan progres pembangunan Jalan Pariwisata Kendari-Toronipa, Perpustakaan Regional Modern, dan Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah, yang keseluruhannya menyerap sumber dana APBD, APBN dan Pinjaman RIDF (Dana Pengembangan Infrastruktur Daerah), dengan total terkini Rp 1,2 triliun lebih.
Kawasan Pariwisata Toronipa akan dibangun dalam beberapa klaster dan menjadi hub bagi kawasan pariwisata unggulan Sultra lainnya, seperti Labengki (Konut) dan Wakatobi.
Perpustakaan Regional Modern Sultra mengadopsi konsep dan manajemen Boston Public Library dan Harvard Library University (USA) yang menjadikan perpustakaan sebagai pusat wisata literasi modern.
Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah (RSJPD) Sultra yang sedang menjalani pembangunan tahap keduanya itu adalah RS. Jantung kedua di Indonesia, setelah RSJ. Harapan Kita (Jakarta). Setelah selesai, RSJPD Sultra akan menjadi rumah sakit rujukan jantung dan pembuluh darah di Indonesia bagian Timur. RSJPD Sultra telah menjalin kerja sama dengan salah satu Rumah Sakit Jantung di Jerman.
Untuk program mitigasi bencana, Gubernur Ali Mazi akan memindahkan posisi Pasarwajo (Ibukota Kabupaten Buton) ke zona yang lebih tinggi dengan luasan awal 30 hektar. Pemindahan seluruh kota Pasarwajo ini untuk mengantisipasi bencana tsunami yang pernah menghantam kota pesisir ini pada tahun 1999.
Menanggapi seluruh program prioritas Gubernur Ali Mazi, Stafsus Presiden RI Billy Mambrasar mengaku takjub dengan metode kawasan terintegrasi dan sinergis yang diterapkan Gubernur Ali Mazi dalam pembangunan Sultra.
Dengan metode seperti ini, seluruh wilayah Sultra akan menerima dampak dari pembangunan walau dilakukan di wilayah-wilayah yang telah ditetapkan sebagai pilot. Metode kawasan terintegrasi dan sinergis itu terbukti tidak memutus pembangunan yang telah dilakukan oleh para gubernur Sultra sebelumnya.
Stafsus Presiden RI Billy Mambrasar juga memuji langkah cepat, tepat dan terukur Gubernur Ali Mazi membangun RS Jantung dan Pembuluh Darah yang akan menjadi rumah sakit rujukan untuk kawasan Indonesia Bagian Timur.
Discussion about this post