Hasto bahkan menyebut kemampuan Indonesia untuk bersaing di pasar global pada akhirnya sangat bergantung pada basis sumber daya manusia yang semakin meningkat. Pada 2030 hampir 10 persen penduduk akan berusia 60 tahun ke atas yang berarti Indonesia akan memasuki aging population di tahun tersebut.
“Kita perlu mendukung penduduk lansia agar menjadi sehat dan produktif serta menjadi ‘lansia aktif’. Kemudian, nantinya jumlah perempuan akan semakin lebih banyak daripada laki-laki. Oleh karena itu, bagaimana peran perempuan dalam perekonomian menjadi hal yang sangat penting nantinya,” jelas Dokter Hasto sebagaimana rilis yang diterima redaksi Penasultra.id.
Karena itu Dokter Hasto menegaskan bagaimana Indonesia ke depan bisa menciptakan generasi yang bagus saat memasuki aging population sangat erat kaitannya dengan penurunan stunting.
Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, BKKBN mendapat mandat untuk bersama-sama dengan Kementerian/Lembaga terkait melakukan upaya percepatan penurunan stunting di Indonesia.
Peraturan Presiden RI sudah disahkan, Rencana Aksi Nasional, serta perangkat-perangkat pendukung dalam implementasinya juga sudah disiapkan.
“Kami berharap target pencapaian penurunan stunting di 2024 sebesar 14% dapat tercapai,” ujar Hasto.
Sementara itu, dalam sambutannya, Perwakilan UNFPA Indonesia Dr. Anjali Sen mengatakan adanya tantangan dalam dinamika kependudukan dan permasalahan stunting.
Menurut Anjali Sen, sebagian besar negara di kawasan Asia Tenggara telah memasuki periode bonus demografi sebagai akibat dari penurunan tajam tingkat kelahiran. Kuantitas penduduk masih bernilai strategis, namun di saat yang sama kualitas penduduk masih dipertanyakan.
Anjali Sen menyebutkan masalah lainnya adalah terkait distribusi penduduk yang tidak merata di seluruh negara, terutama pulau-pulau terpencil terluar. Untuk itu maka pembangunan berkelanjutan sebagai komitmen Agenda 2030 terkait dengan masalah kependudukan, seperti: pertumbuhan penduduk, lansia, urbanisasi dan migrasi perlu mendapatkan perhatian bagi semua pihak.
“Saat ini, dinamika kependudukan sangat berkembang pesat sehingga kita semua harus memitigasi dampak negatif dari adanya dinamika kependudukan. Dengan adanya konferensi ini, diharapkan bisa memberikan solusi dan rekomendasi terbaik dalam penanganan permasalahan kependudukan dan Kesehatan,” jelas Anjali Sen dalam sambutannya secara daring.
Discussion about this post