Ketiga, menggunakan teknologi dengan memberdayakan informasi dari stasiun MKG, optimalisasi bantuan pompanisasi, rehabilitasi saluran irigasi, serta memberikan benih padi anti kekeringan.
“Keempat, petani perlu diberikan edukasi yang intens bahwa pola tanam dapat diterapkan secara baik dan tepat serta memberikan hasil yang maksimal sangat tergantung dan dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain jenis tanah, ketersediaan air, pemeliharaan dan lain sebagainya,” jelas Rusdin.
Sementara itu, Pj. Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto mengungkapkan rasa syukur pihaknya dapat memitigasi dampak Elnino (kekeringan) ketika melanda wilayah Sultra.
Angka Sementara Kerangka Sampel Area (ASEM KSA) BPS mencatat, produksi beras Sultra 2024 lebih tinggi dari 2023.
Bagi Andap, keberhasilan akan tercapai jika diawali dengan perencanaan yang baik, serta belajar dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya.
Kedepan, kata mantan Sekjen Kemenkumham RI itu, Pemprov Sultra akan terus meningkatkan kinerja untuk mengatasi setiap tantangan yang dihadapi para petani.
“Capaian ini merupakan hasil kerja keras dan kerja cerdas para pihak terkait dalam peningkatan produksi beras di Sultra. Terkhusus para petani, Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan serta para pihak terkait. Saya ucapkan terima kasih atas kerja keras dan kerja cerdasnya,” ucap Andap memungkas.
Editor: Ridho Achmed
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post