“Saya berharap disdukcapil bisa melakukan langkah progresif, trobosan karena dari tiga institusi layanan yang dapat pemantauan dan evaluasi dari pemerintah pusat tinggal disdukcapil yang belum sesuai harapan,” beber Sulkarnain.
Sementara itu, Kepala Dinas Dukcapil Kota Kendari, Asni Bonea mengatakan, dengan adanya program Jari, pihaknya merasa sangat terbantu khususnya layanan antrian, meskipun diakui masih menemukan sejumlah kendala.
“Dengan Jari masyarakat bisa menyesuaikan waktu datang sesuai nomor antrian,” jelasnya.
Senada, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Kendari, Moh. Nur Rasak mengatakan, sejak dibuka tanggal 28 Agustus sampai 16 Oktober 2020, sebanyak 8 ribuan warga telah menggunakan layanan ini.
“Sampai tanggal 16 Oktober sebanyak 8272 akun warga yang mendaftar,” ungkapnya.
Inspektur Kota Kendari, Syarifuddin mengakui sosialisasi program Jari masih minim, sehingga masih banyak masyarakat yang belum mengetahui layanan ini.
Discussion about this post