“Sampai tanggal 16 Oktober sebanyak 8272 akun warga yang mendaftar,” ungkapnya.
Inspektur Kota Kendari, Syarifuddin mengakui sosialisasi program Jari masih minim, sehingga masih banyak masyarakat yang belum mengetahui layanan ini.
Alasan mengapa program Jari mengutamakan antrian, kata Syarifuddin karena layanan prima dimulai dari antrian namun efeknya akan kemana-mana.
“Ada persepsi jika kalau berurusan di Disdukcapil harus ada orang dikenal, ini yang mau kita perbaiki dimulai dari antrian,” tegasnya.
Untuk memaksimalkan layanan Jari ini, Inspektur berharap nantinya layanan ini sepenuhnya akan diserahkan pada Disdukcapil Kendari.
Penulis: Firdha Faza Rakasiwy
Editor: Yeni Marinda
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post