<strong>PENASULTRA.ID, KENDARI</strong> - Dalam rangka meningkatkan pelayanan bagi seluruh masyarakat Kendari khususnya terkait pelayanan administrasi di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kendari, Walikota Kendari Sulkarnain Kadir lakukan evaluasi terhadap program Jaga Kendari (Jari) yang digagas Inspektorat Kendari, Jumat 16 Oktober 2020. Sulkarnain mengatakan, melalui program Jari, program Jari merupakan upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari membangun sistem yang baik, sebab selama ini layanan di Disdukcapil banyak dikeluhkan masyarakat. Untuk itu, Pemkot Kendari ingin menghadirkan layanan prima pada masyarakat khususnya administrasi kependudukan. “Dengan adanya sistem yang baik maka semua yang terlibat akan menyesuaikan. Sulit terjadinya perubahan standarisasi pelayanan jika sistemnya tidak dibenahi. Selain sistem yang harus dibenahi, kita juga harus bangun sumber daya manusianya agar bisa memberikan pelayanan yang maksimal untuk masyarakat,” kata Sulkarnain, Jumat 16 Oktober 2020. Menurutnya, ukuran penilaian dari pemerintah pusat bukan menjadi tujuan utama evaluasi ini, namun yang paling penting ialah masyarakat merasakan kehadiran pemerintah saat dibutuhkan. Ia berharap, layanan Jari bisa menjadi pendorong agar layanan di Disdukcapil bisa lebih baik, sehingga nilai C yang didapat berdasarkan penilaian pemerintah pusat bisa diperbaiki. “Saya berharap disdukcapil bisa melakukan langkah progresif, trobosan karena dari tiga institusi layanan yang dapat pemantauan dan evaluasi dari pemerintah pusat tinggal disdukcapil yang belum sesuai harapan,” beber Sulkarnain. Sementara itu, Kepala Dinas Dukcapil Kota Kendari, Asni Bonea mengatakan, dengan adanya program Jari, pihaknya merasa sangat terbantu khususnya layanan antrian, meskipun diakui masih menemukan sejumlah kendala. “Dengan Jari masyarakat bisa menyesuaikan waktu datang sesuai nomor antrian,” jelasnya. Senada, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Kendari, Moh. Nur Rasak mengatakan, sejak dibuka tanggal 28 Agustus sampai 16 Oktober 2020, sebanyak 8 ribuan warga telah menggunakan layanan ini. “Sampai tanggal 16 Oktober sebanyak 8272 akun warga yang mendaftar,” ungkapnya. Inspektur Kota Kendari, Syarifuddin mengakui sosialisasi program Jari masih minim, sehingga masih banyak masyarakat yang belum mengetahui layanan ini. Alasan mengapa program Jari mengutamakan antrian, kata Syarifuddin karena layanan prima dimulai dari antrian namun efeknya akan kemana-mana. “Ada persepsi jika kalau berurusan di Disdukcapil harus ada orang dikenal, ini yang mau kita perbaiki dimulai dari antrian,” tegasnya. Untuk memaksimalkan layanan Jari ini, Inspektur berharap nantinya layanan ini sepenuhnya akan diserahkan pada Disdukcapil Kendari. <strong>Penulis: Firdha Faza Rakasiwy</strong> <strong>Editor: Yeni Marinda</strong> <strong>Jangan lewatkan video populer:</strong> https://www.youtube.com/watch?v=oPZj98jH0KQ
Discussion about this post