“Lalu kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 3,02 persen,” kata Surianti, Selasa 1 Oktober 2024.
Menurutnya, komoditas yang dominan memberikan andil inflasi antara lain sigaret kretek mesin (SKM), beras, emas perhiasan, mobil, gula pasir, sepeda motor, sigaret kretek tangan (SKT), sigaret putih mesin (SPM), jeruk nipis/limau, cabai rawit, kangkung, bayam, mainan anak, kopi bubuk, ayam goreng, jagung muda/putren, mie kering instan, mie, air kemasan serta pelumas/oli mesin.
“Sedangkan komoditas yang memberikan andil/sumbangan inflasi bulanan atau m to m, antara lain: pisang, kacang panjang, jeruk nipis/limau, pepaya serta ikan gabus,” ujar Surianti.
Meski demikian ada beberapa kelompok yang menekan inflasi atau mengalami penurunan indeks (deflasi) yakni kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,23 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,32 persen.
Kemudian kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,07 persen serta kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,75 persen.
Discussion about this post