Salah satunya dengan memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai potensi gelombang tinggi yang dapat akibatkan banjir rob dan mendirikan pos pantau di titik potensi banjir.
Kepada Kadis Sumber Daya Air dan Binamarga, Andap pun menginstruksikan agar segera melakukan normalisasi sungai akibat sedimentasi dan melakukan perbaikan tanggul akibat longsor bekerjasama dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi IV.
Pada rapat itu juga, Andap menegaskan kepada para kepala perangkat daerah untuk memiliki quick respon time apabila terjadi bencana banjir rob di Sultra.
Adapun langkah penting yang ditegaskan Andap kepada sejumlah kepala perangkat daerah, yakni:
1. Dinas Sosial: menyiapkan dapur umum dan tenda pengungsi;
2. Dinas Kesehatan: mendirikan tenda darurat, memberikan layanan medis, dan siapkan mobil keliling untuk pelayanan kesehatan;
3. Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang: menyediakan tandon air bersih di titik-titik potensi banjir;
4. BPBD: membuat tenda pengungsi, mengerahkan tangki mobil air, intens koordinasi dengan TNI/Polri, segera melakukan assesment dan melaporkan korban terdampak, serta menyediakan toilet portable di tenda pengungsi;
5. Satpol PP: menyiagakan personel untuk menolong korban apabila terjadi bencana.
Andap lantas mengimbau kepada masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan di saluran air ataupun sungai.
“Mari kita sama-sama siaga dan waspada mengantisipasi fenomena super new moon yang dapat mengakibatkan banjir rob ini. Saya juga mengimbau untuk menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan di saluran air maupun sungai,” pungkas Pj Gubernur Sultra.
Editor: Ridho Achmed
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post