Pj. Gubernur juga mengajak masyarakat untuk lebih intens dalam mempromosikan tenun khas Sultra agar dikenal lebih semakin luas, bahkan lebih mendunia.
Andap berharap tenun khas Sultra bisa dikenal layaknya fenomena budaya global seperti Japanese Wave, ataupun Korean Wave.
“Mari kita gelorakan pawai budaya ini agar tenun khas Sultra dapat menjadi pilihan gaya bagi semua kalangan, baik tua maupun muda, serta lebih diakui di pasar nasional maupun internasional,” tekannya.
Pada kesempatan itu juga Andap menyatakan keyakinannya bahwa STK akan memiliki potensi untuk semakin berkembang menjadi acara besar, seperti Jember Fashion Carnival atau Solo Batik Carnival.
Oleh karena itu, mantan Kapolda Sultra itu menekankan pentingnya keterlibatan berbagai pihak, termasuk mitra budaya untuk memperkuat dampak acara ini, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Usai pembukaan, rangkaian acara Sultra Tenun Karnaval 2024 dimulai dengan Pawai Budaya pada Sabtu siang.
Karnaval budaya ini menampilkan kekayaan budaya Sultra dalam bentuk kostum tenun yang memukau, melibatkan berbagai pihak, termasuk perangkat daerah, TNI, Polri, serta komunitas dan instansi vertikal, semakin memperlihatkan keragaman budaya yang dimiliki Sultra.
Pada malam harinya, acara dilanjutkan dengan karnaval dan fashion show tenun khas daerah yang melibatkan perwakilan dari kota kabupaten di seluruh Sultra.
Discussion about this post