Tegasnya, dari Coach Patrick Kluivert satu-satunya tuntutan dalam pertandingan awal, adalah menang dan menang. Hanya jika Anda memberikan kemenangan dalam dua pertandingan pertama, Anda dapat diterima warga sepak bola Indonesia.
Coach Patrick Kluivert yang terhormat, perlu Coach ketahui, ekspetasi atau harapan terhadap Anda begitu besar. Sangat besar. Luar biasa besar. Jika Anda dapat memenuhi harapan itu, Coach pasti ditempatkan pada kedudukan sangat terhormat dalam gelanggang sepak bola Indonesia.
Sebaliknya, seandainya gagal, jangan terkejut dan sakit hati, Anda bakal dihujani dengan cemoohan, caci maki atau hinaan serendah-rendahnya. Itulah yang oleh ketua umum PSSI, Erick Thohir, disebut sebagai “konsekuensi” atas pilihan.
Coach Patrick Kluivert yang terhormat, pelatih kesebelasan Indonesia asal Belanda bukan barang baru. Anda merupakan pelatih Belanda keenam yang melatih kesebelasan Indonesia. Dari jumlah itu hanya dua orang yang mempunyai cara melatih lumayan siginifikan bagi Indonesia.
Nama pertama dan yang utama yang perlu dicatat adalah pelatih Wiel Coerver. Dia tahun 1976 hampir saja membawa Indonesia lolos ke Olimpiade. Waktu itu belum ada ketentuan sepak bola Olimpiade diperuntukan hanya bagi tim U-23 plus tiga senior.
Indonesia kala itu, dalam pertandingan penentuan terakhir, hanya kalah adu pinalti dari Korea Utara. Tiga tahun kemudian Wiel Cover mempersembahkan medali perak Sea Games. Dia memberikan kontribusi lumayan bagi sepak bola Indonesia.
Hal itu tak mengherankan, karena Wiel Coerver pelatih dengan reputasi cemerlang. Dia pernah membawa Feyenoord juara Piala Eropa 1974-1975 dan sempat menangani Roda JC, Sparta, hingga NEC Nijmegen.
Pelatih berikut Frans Van Balkom. Dia menjadi arsitek Indonesia pada tahun 1978-1979. Van Balkom memperkenalkan sepak “jemput bola.” Dia mengajarkan dalam perebutan bola dan pasing, pemain jangan pasif menunggu bola, tetapi aktif “menjemput bola.”
Selain “jemput bola” Van Balkom tak meninggalkan jejak berarti dalam sepak bola Indonesia.
Tiga pelatih berikutnya, masing-masing, Henk Wullems, (medali perak SEA Games 1997), Wim Rijsbergen dan Pieter Huistra tidak membawa hasil menonjol dan tidak meninggalkan legesi apapun.
Coach Patrick Kluivert yang terhormat, kini Anda pelatih keenam yang dengan berdebar dinanti hasilnya, apakah akan sama saja dengan pelatih asal Belanda lainnya, ataukah Anda lebih istimewa.
Dibanding dengan pelatih-pelatih itu Anda punya keuntungan. Kiwari sebagian besar pemain “naturalisasi” kesebelasan Indonesia berasal dari Belanda, dunia dan budaya serta pemain yang sangat Anda ketahui. Dengan begitu Anda harusnya sudah langsung punya jalinan komunikasi dan pemahaman yang cepat, sesuatu yang tidak dimiliki pelatih-pelatih kesebelasan Indonesia asal Belanda.
Dengan begitu, ada harapan besar Anda memberikan jauh lebih baik ketimbang mereka. Keunggulan ini diharapkan dapat membantu Anda membawa kesebelasan Indonesia pertama kalinya dalam era modern mampu mencatatkan nama dalam kejuaran dunia. Kami menanti peluang itu dapat Anda wujudkan.
Coach, saya lihat manakala diperkenalkan pertama kali ke publik, Coach begitu percaya diri. Nah, kini kepercayaan diri itu dalam waktu dekat menghadapi ujian berat, apakah kepercayaan diri yang besar itu memang memiliki dasar yang kuat, ataukah sekedar kamuflase belaka.
Selamat bekerja. Ditunggu kabar hasil baiknya. Jabat erat.(***)
Penulis adalah Analis Sepak Bola
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post