PENASULTRAID, JAKARTA – Pemerintah telah melakukan berbagai upaya penting untuk memajukan transportasi dan konektivitas di Indonesia. Salah satunya adalah membangun infrastruktur transportasi massal untuk mengurangi kemacetan, meningkatkan kualitas udara, dan memperlancar mobilitas masyarakat.
Di sisi lain, pemerintah juga memberikan bantuan subsidi pembelian kendaraan bermotor berbasis baterai sejak tahun lalu.
Jakpat melakukan survei terhadap 2.299 responden di seluruh Indonesia tentang kebiasaan dalam bepergian sehari-hari. Survei ini difokuskan pada jenis transportasi, baik pribadi maupun umum.
Potret Penunjang Mobilitas
Survei Jakpat menunjukkan penggunaan kendaraan pribadi lebih banyak untuk menunjang aktivitas sehari-hari daripada transportasi umum (transum).
Empat dari lima responden menggunakan kendaraan pribadi dengan motor sebagai kendaraan yang paling banyak digunakan, sementara 38% responden menggunakan transum. Lebih detail, 28% responden di Jabodetabek menggunakan ojek online sedangkan 22% responden di luar Jawa menggunakan mobil pribadi.
Lead Researcher Jakpat, Farida Hasna mengatakan, meskipun transportasi umum lebih banyak digunakan di Jabodetabek, mayoritas responden tetap memilih kendaraan pribadi, terutama motor, karena efisiensi waktu dan kemampuan menghindari kemacetan.
“Ini mengindikasikan bahwa masyarakat Jabodetabek lebih mengutamakan kenyamanan dalam menghadapi lalu lintas padat, sementara di luar Jawa, keterbatasan akses dan kebutuhan akan kenyamanan pribadi menjadi penentu utama pilihan transportasi,” ujar Farida dalam keterangannya, Senin 30 September 2024.
Umumnya, orang-orang menggunakan kendaraan untuk mobilitas ke kantor. Sebanyak 40% pengguna transum juga menggunakan fasilitas publik tersebut di akhir pekan.Terkait tipe, 21% pengguna transum mengandalkan ojek motor online, disusul angkot (13%) dan kereta rel listrik/KRL (7%).
Discussion about this post