“Minat yang tinggi untuk berinvestasi tampaknya juga diikuti dengan literasi yang cukup tentang investasi. Hal ini terlihat dari besarnya alokasi dana investasi dari total pendapatan bulanan yang tidak terlalu besar, namun yang penting hal ini rutin dilakukan setiap bulan. Selain itu tampaknya mereka juga dapat memisahkan mana uang panas dan mana uang dingin yang bisa dipakai untuk investasi,” tutur Aska.
Lebih dari 40% responden mendapatkan informasi terkait produk-produk investasi dari rekomendasi orang-orang terdekat, seperti keluarga, teman, atau kerabat. Beberapa lainnya dari sosial media seperti akun Youtube tidak resmi seperti para profesional atau reviewer (27%) dan website resmi penyedia produk investasi (26%).
Platform Investasi Digital
Selain tabungan emas, platform penyedia investasi yang juga banyak digunakan adalah reksa dana (16%) dan mata uang kripto/cryptocurrency (13%). Saham dan obligasi/sukuk ritel/Surat Berharga Nasional (SBN) juga diminati.
Bibit merupakan platform yang paling banyak digunakan untuk investasi digital, yaitu untuk reksa dana (62%), saham (46%), dan obligasi (62%). Di sisi lain, layanan keuangan digital DANA juga umum digunakan sebagai platform investasi yakni pada tabungan emas (30%) dan reksa dana (23%).
Apa saja pertimbangan dalam memilih produk investasi? Dari mana saja sumber informasi seputar produk investasi? Dapatkan hasilnya dengan data mendetail dalam laporan Jakpat “Indonesia Investment Trends”: https://insight.jakpat.net/indonesia-investment-trends/.
Editor: Ridho Achmed
Jangan lewatkan video populer:
Discussion about this post