<strong>PENASULTRA.ID, MUNA</strong> - Calon penumpang dan pihak agen pelayaran kapal cepat yang beroperasi di Pelabuhan Nusantara Raha, Kabupaten Muna dikabarkan sempat bersitegang dengan pihak Pegawai Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) Kelas II Raha, Kamis 22 Juli 2021 sekitar pukul 09.30 Wita. Informasi yang dihimpun, insiden ini dipicu oleh adanya sejumlah calon penumpang kapal cepat rute Raha-Kendari yang belum mengantongi tiket memaksa untuk berangkat. "Tadi sempat cekcok dan bersitegang dengan pihak Syahbandar karena ada penumpang kami yang tidak sempat naik, memang tidak memiliki tiket awalnya, tetapi kita minta untuk dinaikkan setelah kita berikan tiket," kata KJr (inisial) petugas lapangan salah satu agen pelayaran, Kamis 22 Juli 2021. Ia menilai pihak UPP Raha terlalu tendensius dan berlebihan. Sebab larangan terhadap calon penumpang yang sedikit mengalami keterlambatan merupakan hal yang wajar dan kerap terjadi sebelumnya, namun tidak diperlakukan seperti saat ini. "Seharusnya pihak syahbandar atau kepelabuhan melihat kondisi juga, jangan terlalu tendensius, mengingat kapal belum melepas tali dan masih banyak kursi belum terisi. Apalagi sekitar sepuluh penumpang itu tinggalnya jauh diluar kota, ditambah lagi keberangkatan mereka ada urusan penting," ungkap KJr. <blockquote class="twitter-tweet"> <p dir="ltr" lang="in">Memaki Bawahan, Dua ASN di Kolaka Terancam Bui <a href="https://t.co/eFqYv0Ejn5">https://t.co/eFqYv0Ejn5</a></p> — Penasultra.id (@penasultra_id) <a href="https://twitter.com/penasultra_id/status/1417307558717526034?ref_src=twsrc%5Etfw">July 20, 2021</a></blockquote> <script async src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script> Kekecewaan terhadap tindakan yang dinilai arogan oknum Syahbandar juga dikeluhkan salah satu admin perusahaan pelayaran, inisial E. "Seharusnya jadi petugas itu bicara baik-baik, Ibu dari Syahbandar dimarahi sama penumpang, kok imbasnya kena ke saya, Inikan lucu padahal mereka sendiri yang izinkan orang masuk. Seharusnya jangan dibiarkan masuk kalau tidak punya tiket," ujar E. Beruntung, pihak Syahbandar akhirnya mengalah dan memberikan kesempatan mereka untuk membeli tiket sehingga bersitegang yang sempat terjadi saat itu usai. Sementara itu, Pelaksana harian KUPP Kelas II Raha, Alfia mengatakan, insiden yang terjadi merupakan miskomunikasi antara pihaknya dengan calon penumpang. Sejak awal, pihaknya telah mengimbau agar para calon penumpang datang lebih awal sebelum keberangkatan kapal dan sudah memiliki tiket. "Kita mengacu pada peraturan tapi masyarakat kurang kesadaran. Kita mau mengikuti kemauan masyarakat tidak mungkin karena kita mengikuti SOP dan aturan yang berlaku, kita hanya memberikan kebijakan khusus untuk penumpang emergency seperti orang sakit dan jenazah," sebutnya. Disebut tendensius dan arogan, Alfia menepis. Menurutnya apa yang dilakukan merupakan langkah untuk melakukan penertiban serta penataan terhadap administrasi. Dimana setiap calon penumpang yang hendak melakukan keberangkatan dan masuk dermaga diwajibkan memiliki tiket. "Semua ini kita lakukan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak kita inginkan, seperti kecelakaan. Kita sampaikan juga tidak ada yang arogan pada saat itu hanya memang kita keras dan kondisinya memungkinkan untuk itu. Intinya tidak ada kontak fisik hanya lagi-lagi masalah komunikasi," tutup Alfia. <strong>Penulis: Sudirman Behima</strong> <strong>Editor: Yeni Marinda</strong> <strong>Jangan lewatkan video populer:</strong> https://youtu.be/d0iwB7RETeA
Discussion about this post